Jakarta Waspada DBD

Sabtu, 24 April 2010 – 08:14 WIB

JAKARTA - WARGA ibu kota diminta tetap waspada terhadap ancaman Demam berdarah dengue (DBD)Plh Wali Kota Jakarta Pusat Rospen Sitinjak menginstruksikan seluruh juru pemantau jentik (Jumantik) secara intensif memeriksa setiap tempat mandi warga

BACA JUGA: Belajar dari Satpol PP Jakarta

Kendati belum ada peningkatan jumlah kasus DBD, masih terdapat korban berjatuhan akibat sengatan nyamuk aedes aegypti itu


Sitinjak menyarankan agar warga Jakarta Pusat tidak lagi menggunakan bak mandi permanen

BACA JUGA: Istri Gubernur Jabar Jenguk Azriel

Namun digantikan dengan hanya menggunakan ember saja
’’Para jumantik jangan hanya dibentuk dan terlihat saat apel dengan pakaian seragam

BACA JUGA: Bekasi Wabah DBD

Tapi harus benar-benar aktif memantau setiap kamar mandi wargaWarga juga sebaiknya mengganti bak di kamar mandi dengan ember sehingga setelah digunakan air langsung habis dan tidak menyisakan air yang bisa menyebabkan nyamun berkembangbiak,’’ ujar dia, kemarin.

Dia juga mengatakan, cuaca di ibu kota belakangan ini jarang turun hujanAkan tetapi kondisi demikian jangan sampai membuat warga menjadi lengahAncaman DBD masih membayangi siapapunBak di kamar mandi yang jarang dikuras, tempat penampungan air dari lemari pendingin, tempat minum unggas peliharaan maupun pot tanaman hias yang menggunakan media air, sangat berpotensi menjadi sarang dan tempat berkembangbiaknya nyamuk tersebut.

Pengasapan yang selama ini dilakukan, kata Sitinjak, bukan upaya yang dapat menuntaskan masalah DBDSebab, pengasapan itu hanya mampu membunuh nyamuk dewasa sajaSedangkan jentiknya masih tumbuh suburCara yang paling efektif untuk saat ini hanyalah melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) yang melibatkan seluruh wargaSetiap warga diharapkan mengubur barang bekas dan rajin menguras bak mandi.

Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat Angliana Dianawaty mengungkapkan, sejak Januari hingga 22 April 2010 ini, jumlah warga yang mengidap DBD sebanyak 784 orangKasus tertinggi terjadi di Kecamatan Kemayoran, jumlahnya mencapai 228 orangPeringkat kedua di Kecamatan Johar Baru, sebanyak 133 kasus, dan ketiga di Kecamatan Cempaka Putih 107 kasus

Peranan jumantik sangat diperlukanDi setiap pemukiman warga tingkat kelurahan memiliki 162 jumantikDengan kata lain, terdapat dua jumantik di setiap tingkatan rukun tetangga (RT)Seperti halnya di Kelurahan Kwitang, Senen, Jakarta PusatKasus penyakit DBD yang terjadi di Kwitang sejak Januari hingga April 2010 tercatat sebanyak sembilan kasusJumlah ini menduduki angka ketiga dari peringkat di Kecamatan Senen.

Data di Kecamatan Senen, kasus DBD tertinggi sejak Januari hingga 22 April 2010 ini tercatat di Kelurahan Kramat mencapai 22 kasus’’Kwitang masih relatif rendahItu karena peran para jumantik yang cukup aktif mengajak warga memeriksa bak di kamar mandi rumah masing-masing,’’ tukas Lurah Kwitang Mukhlis(rul/aj/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Anggran Pemilukada DepokSudah Cair


Redaktur : Auri Jaya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler