jpnn.com, JAKARTA - Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin menjawab persoalan tuntutan satu tahun penjara terhadap Rahmad Kadir, dan Ronny Bugis, terdakwa penyiram air keras kepada penyidik KPK Novel Baswedan.
Burhanuddin mengatakan bahwa persoalan ini akan menjadi bahan evaluasi Kejaksaan Agung (Kejagung).
BACA JUGA: Pelaku Mengaku Tak Sengaja Mencelakai Novel Baswedan, Begini Respons Jaksa
Dia juga tidak ingin menyalahkan jaksa yang melakukan penuntutan dalam perkara tersebut.
“(Saya) juga tidak menyalahkan juga jaksanya. Biasanya jaksa, menuntut berdasar fakta di persidangan,” kata Burhanuddin dalam rapat kerja dengan Komisi III DPR, Senin (29/6).
BACA JUGA: Luar Biasa! Ini Ucapan Selamat Ultah Buat Jokowi dari Novel Baswedan
Pak Bur, panggilan akrabnya, menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi, kenapa jaksa sampai menuntut demikian dalam perkara tersebut.
“Karena itu tidak sampai saya penuntutannya, tetapi akan saya minta evaluasi, karena jaksa menuntut berdasar fakta persidangan,” jelas mantan Jamdatun Kejagung itu.
BACA JUGA: 13 Manajer Investasi Terseret Kasus Jiwasraya, Jaksa Agung: Nasabah Tidak Perlu Khawatir
Adik kandung politikus PDI Perjuangan TB Hasanuddin itu mengatakan pihaknya juga akan melihat bagaimana putusan hakim dalam perkara tersebut, apakah jomplang atau tidak dengan tuntutan jaksa.
“Kami akan balance-kan dengan putusan pengadilannya. Kalau nanti jomplang berarti ada sesuatu. Kalau balance, artinya pertimbangan jaksa juga dipakai di pertimbangan hakim. Kami akan lihat nanti keputusannya, pasti akan kami evaluasi,” papar Pak Bur.
Seperti diketahui, pada persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Kamis (11/6), jaksa mengajukan tuntutan setahun penjara untuk Rahmat Kadir dan Ronny Bugis yang didakwa menyiramkan air keras ke wajah Novel.
JPU menganggap perbuatan terdakwa yang menyebabkan mata Novel rusak bukan akibat tindakan yang disengaja. (boy/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Boy