Jaksa Agung Minta Negara Lain Hormati Hukum Positif di Indonesia

Minggu, 18 Januari 2015 – 13:44 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Jaksa Agung HM Prasetyo tak menepis ada petinggi Brazil yang mengimbau Presiden Joko Widodo supaya warganya yang jadi terpidana narkotika tak dieksekusi mati.

Prasetyo mengaku memahami, itu merupakan tanggungjawab moral dari sebuah pemerintahan untuk memperhatikan dan melindungi warga negaranya. Tapi, kata dia, tentunya setiap negara harus menghormati hukum positif yang berlaku. Termasuk di Indonesia yang memberlakukan hukum positif, hukuman mati.

BACA JUGA: Warganya Dihukum Mati, Kedubes Brasil Ajukan Protes

"Tentu akan kembali masing-masing negara hormati hukum positif di negara masing-masing. Hukum positif di Indonesia masih berlakukan hukuman mati," kata Prasetyo dalam jumpa pers di Kejaksaan Agung, Minggu (18/1).

Menurut Prasetyo, pemerintah Indonesia sudah menjelaskan hal tersebut. Mereka pun memahaminya.

BACA JUGA: Jokowi Tak Perlu Khawatir Dengan Penarikan Dua Dubes

"Kita sudah jelaskan, dan mereka bisa mengerti apa yang jadi concern kita," katanya.

Menurutnya, upaya yang dilakukan oleh pemerintah negara yang warganya dieksekusi mati itu tentu dihargai. Namun, kata dia, ketika putusan sudah dijatuhkan dan berkekuatan hukum tetap maka eksekusi harus dilaksanakan.

BACA JUGA: Tinggal 6 Lagi Jenazah Korban AirAsia QZ8501 Belum Teridentifikasi

"Apa yang dilakukan kita hargai itu. Tapi kewajiban untuk hadapi eksekusi mati tetap harus dilaksanakan," katanya.

Lebih jauh Prasetyo menegaskan eksekusi mati ini menunjukkan sikap tegas Indonesia memerangi narkotika.

Dalam jumpa pers di Kejagung, Kamis (15/1) lalu, Prasetyo juga menjelaskan dirinya mendapat informasi dari Menteri Luar Negeri bahwa Presiden Brazil bukan ingin menemui Jokowi, tapi mengimbau untuk meninjau kembali penjatuhan pidana mati bagi warga negaranya. Namun, kata dia, Presiden Jokowi tegas menolak itu.

"Presiden memberikan jawaban, betapa kita menghormati permohonan mereka. Tapi kembali lagi kita harus mempertimbangkan juga bahaya narkotika yang mengancam," tutur Prasetyo.(boy/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Evakuasi Badan Pesawat Libatkan TNI - AL


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler