Jaksa KPK: Besan Nurhadi Juga Terlibat Urus Perkara di MA

Kamis, 04 Agustus 2016 – 17:03 WIB
Andri Tristianto Sutrisna. Foto: Dokumen JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Kepala Sub Direktorat Perdata Mahkamah Agung Andri Tristianto Sutrisna tidak hanya mengurus penundaan salinan putusan kasasi perkara korupsi dermaga Labuhan Haji, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. 

Andri juga di persidangan Pengadilan Tipikor beberapa waktu lalu mengaku menerima Rp 500 juta dari pengacara Asep Ruhiat terkait pengurusan sebuah perkara tata usaha negara di Pekanbaru, Riau. 

BACA JUGA: KPK Perpanjang Masa Penahanan Mantan Ketua DPRD Riau

Namun, Jaksa Penuntut Umum Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membeberkan Andri pernah mengondisikan berbagai perkara lain di MA. Baik di tingkat kasasi maupun peninjauan kembali. 

JPU KPK Muhammad Burhanudin mengatakan, Taufik yang merupakan besan mantan Sekretaris MA Nurhadi Abdurrachman pernah meminta Andri memantau perkara di MA. 

BACA JUGA: Insya Allah..Agustus 2016 Manado Tembus 10 Juta Wingkok

Hal itu sebagaimana terekam dalam pembicaraan Andri dan Taufik via WhatsApp maupun SMS. 

"Yakni soal perkara nomor 490/K/TUN/2015, perkara PTPN X Kediri, perkara kasasi Bank CIMB atas nama Andi Zainuddin Azikin, perkara kasasi nomor 3063 K/Pdt/2015, perkara kasasi dari Kediri nomor 179 K/PDT/2015 dan perkara kasasi dari Banjar Baru nomor 646 K/PDT/2015," ujar Burhanuddin saat persidangan pembacaan tuntutan untuk terdakwa Andri di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (4/8). 

BACA JUGA: Jokowi: Pak Ahok Duitnya Memang Gede

Jaksa dalam tuntutan Andri tidak menyebutkan spesifik apa perkara bernomor 490/K/TUN/2015 di MA. 

Namun berdasarkan hasil penelusuran, 490/K/TUN/2015 adalah perkara sengketa kepengurusan Golkar antara kubu Aburizal Bakrie melawan Agung Laksono serta Menkumham RI. 

Putusan kasasi sengketa Golkar itu diambil dalam rapat permusyawaratan MA Selasa 20 Oktober 2015, oleh majelis yang diketuai Hakim Agung Imam Soebechi, anggota Irfan Fachruddin serta Supandi dan panitera pengganti Maftuh Effendi.

Dalam persidangan sebelumnya, terungkap percakapan antara Taufik dan Andri. Percakapan via WhatsApp itu diperlihatkan jaksa di persidangan.(boy/jpnn)

Berikut percakapan Andri dan Taufik 29 September  2015: 

Taufik: kemarin ada kiriman putusan Medan perdata, apa udah diterima Bos?
Andri: udah, bos. AL dah ada majelisnya bos

Taufik: gimana AL kita bisa di samping2 aja? kalo Medan kita diminta yang pegang
Andri: iya, AL kita main pinggir2 aja bos. Oke yang Medan kita berjuang (tanda jempol)

Andri: Bagaimana kabar bos
Taufik: alhamdulillah sehat. cuma kloter sebelum saya JKS 61 hampir seratus orang blm ada kabar. Aku JKS 62
Taufik: kalo udah ada nomor sepatu pinggiran aku dikabari segera bos

Andri: No.490K/TUN/15 bos. Semoga bos dikasih sehat dan urusan kita lancar semua. Amin.
Taufik: Insya Allah.
Andri: semoga main pinggir kita lancar
Taufik: Ya. kalau sudah bisa mulai kabari aku. nanti aku kontak ybs
Andri: Ya bos. sudah kita mulai hari ini. itu nomor kita dapat duluan

Percakapan 1 Oktober 2015 antara Andri dan Taufik

Taufik: Assalamualaikum. Bos minta tolong dipantau PTPX Kediri apa sudah ada putusannya?
Andri: kalo putusan harus sabar, bos. karena pasti makan waktu
Taufik: oke siang tadi ke rumah, tapi nggak ada orang. mau ngasih baru. di rumah biasanya ada orang jam brp bos?
Andri: O ya. pembantu jam dua-an biasanya dah pulang. trus nyonya sedang jemput anak.

BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR Siap Bahas Kebijakan SMI Rombak APBNP 2016


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler