jpnn.com - TOKYO--Produsen pesawat Airbus telah mengumumkan kesepakatan pertama dengan operator penerbangan asal Jepang Japan Airlines (JAL). Airbus memenangkan order pembelian 31 buah pesawat A350 oleh JAL dalam sebuah kesepakatan senilai hampir USD 9,5 miliar atau sekitar Rp 109 triliun. A350 ini dirancang untuk menjadi lebih hemat bahan bakar dan merupakan pesaing langsung pesawat keluaran Boeing 787 Dreamliner, yang telah terpukul oleh masalah keamanan dan masalah teknis dalam beberapa bulan terakhir.
Kesepakatan itu merupakan pukulan bagi Boeing, yang merupakan rival utama Airbus dan telah mendominasi pasar penerbangan Jepang. "Ini adalah pesanan terbesar tahun ini untuk A350 yang pernah kami terima dari sebuah maskapai penerbangan Jepang," kata Fabrice Bregier, kepala eksekutif Airbus seperti dilansir BBC (7/10).
BACA JUGA: Barang Penumpang Lion Hilang di Kabin, Bukan Tanggung Jawab Maskapai
Menurut kesepakatan itu, JAL juga memiliki opsi membeli tambahan 25 pesawat. Dalam beberapa tahun terakhir, industri pembuatan pesawat menderita karena penurunan permintaan dan volatilitas tinggi harga bahan bakar global.
"Saya harus mengatakan ini adalah sebuah terobosan dalam pemesanan pesawat," sambungnya.
BACA JUGA: Antisipasi Data Internal dan Eksternal
Boeing sendiri sedang dalam penyelidikan setelah serangkaian peristiwa kecelakaan dan kebakaran. Kondisi inilah yang membuat banyak operator terkemuka beralih ke pesawat yang lebih hemat bahan bakar untuk mengurangi biaya dan mempertahankan keuntungan.
Airbus mengklaim A350 akan menggunakan sekitar 25 persen lebih sedikit bahan bakar pesawat berbadan lebar generasi sebelumnya. Mereka telah memiliki 725 pesanan untuk pesawat jenis ini sebelum mengamankan kesepakatan dengan JAL.
BACA JUGA: Mobil Esemka Dijual Dengan Harga Rp112 Juta
Perusahaan asal Perancis ini berharap untuk mulai mengirimkan pesawat A350 pertama kepada pelanggan pada akhir 2014.
Sementara itu, Yoshiharu Ueki, Presiden Japan Airlines, mengatakan pesawat baru ini akan menawarkan tingkat efisiensi operasional dan daya saing produk. Juga membantu maskapai memenuhi peluang bisnis baru setelah slot penerbangan di Bandara Tokyo meningkat. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Etihad Akuisisi 24 Persen Saham Jet Airways
Redaktur : Tim Redaksi