Jalan Lintas Selatan Jabar Berubah Status

Selasa, 07 April 2009 – 13:58 WIB
JAKARTA - Saat ini, banyak ruas jalan di lintas selatan Jawa Barat (Jabar), masih berada dalam kondisi memprihatinkanSelain kondisi jalan yang masih rusak, lebar jalan juga belum standar dan banyak dijumpai jalan yang bergelombang.

"Hanya kendaraan tertentu yang bisa lewat

BACA JUGA: Parade Gizi Buruk di Sintang

Kalau musim hujan, jalur ini sangat berbahaya untuk dilalui
Bahkan jarak sejauh 35 km harus ditempuh selama empat jam lebih," kata Kepala Perencana Pengawasan Jalan-Jembatan (P2JJ) Provinsi Jabar, Bowo Sudiatmanto, Selasa (7/4), di Jakarta.

Kerusakan ini, menurut Bowo pula, telah disampaikan langsung kepada Menteri PU, dengan harapan agar segera diperbaiki

BACA JUGA: TNI-AL Jaring Kapal Pencuri Ikan Asal Malaysia

Bowo melanjutkan, bahwa kondisi terparah itu terdapat di ruas jalan Tegal Buleud-Agrabinta (35 km)
Di ruas ini, selain sudah tidak beraspal (hanya bebatuan, Red), jalan juga penuh dengan lubang-lubang sedalam 20-35 cm.

"Kami sangat berharap agar perhatian dari Departemen PU segera direalisasikan

BACA JUGA: Pemprov DKI Perbaiki Waduk Pluit

Dengan begitu akan berdampak pada perekonomian warga," lanjutnya.

Secara umum untuk status, saat ini terdapat tiga status jalan di lintas selatan Jabar, masing-masing yakni Jalan Nasional (sepanjang 44,65 km), Jalan Propinsi (118,78 km) dan Jalan Non Status (257,74 km)Sehubungan dengan itu, ruas jalan sepanjang 421 km lebih, mulai dari Kalipuncang di batas Provinsi Banten, hingga batas Provinsi Jawa Tengah (Jateng), direncanakan bakal berubah status dari Jalan Provinsi dan Non Status menjadi Jalan Nasional.

Hal itu seperti yang dikatakan Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jabar, Sjaefuddin Makmun, bersama Kasubdit Teknik Jalan Bina Marga, Hedy RahadianMereka mengungkapkan, bahwa rencana perubahan status jalan di lintas selatan Jabar itu, akan direalisasikan dalam waktu dekat.

"Perubahan status jalan telah diusulkan Gubernur Jabar kepada Departemen Teknis (PU) sebulan laluMenurut Gubernur, Menteri PU merespon dan memberikan dukungannya, dan meminta jajarannya melakukan kajian mendalam terlebih dulu," ujar Sjaefuddin Makmun, Selasa (7/4), di Jakarta.

Dijelaskan Sjaefuddin lagi, perubahan status ini tak lain ditujukan pula guna menunjang sektor pariwisata di Jabar, terutama untuk ruas jalan lama yakni ruas jalan PangalenganArtinya dengan demikian, waktu tempuh Bandung-Pangalengan-Rancabuaya akan dipersingkat menjadi hanya sekitar dua jamSama halnya dengan waktu tempuh Jakarta-Bandung.

"Kami berharap akses jalur baru ini dapat menjadikan bergesernya tingkat hunian dari Bandung ke jalur baruDampak lainnya, juga bisa menunjang perekonomian 10 juta penduduk miskin yang notabene terisolasi dan bermukim di lintas selatan Jabar," harapnya sembari menegaskan bahwa perkembangan saat ini di antaranya adalah mulai menjamurnya tempat-tempat penginapan dan hunian baru di sekitar Rancabuaya.

Akan halnya terkait kondisi jalan yang saat ini masih jelek, sejumlah contoh pun sempat dipaparkanAntara lain kondisi yang tergolong rusak adalah dari Serang (Banten) menuju batas Jabar Pangandaran, yakni di ruas jalan Serdang-Bojonegoro-Merak, serta ruas Cilegon-Pasauran-Sp Labuan hingga Cibaliung-Cikeusik-BinuangeunSemenatara untuk ruas Sp Bayah-Cibareno hingga batas Jabar–Pelabuhan Ratu, kondisi jalan dinilai relatif baik, meski lebarnya hanya 4,5 meterKerusakan ringan juga terdapat di ruas jalan Agrabinta-Sindangbarang hingga Cidaun-Cilaki-RancabuayaSementara ruas jalan Cijayana-Pameungpeuk-Cikengan, serta di Cipatujah, Kalapagenep dan Cimerak, kondisi jalan dinilai hanya rusak sedang(rie/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sekda Sumbar Lantik Pejabat Perwakilan di Jakarta


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler