SERANG -- Distribusi kerajinan gerabah Desa Bumijaya, Kecamatan Ciruas, masih mengalami kendala akibat kondisi infrstruktur yang masih burukSebagian barang yang diangkut pecah karena berbenturan saat di perjalanan.
Wasitah, salah seorang pembeli asal Jakarta, mengatakan, dirinya terpaksa mengembalikan gerabah yang pecah dan retak kepada perajin untuk ditukar karena tak ingin rugi
BACA JUGA: Pencari Kartu Kuning Membludak
“Jalannya berlubang sehingga ketika kendaraan lewat, gerabah pun ikut goyak dan saling berbenturan satu sama lainnyaMenurut dia, sekali angkut dengan kendaraan truk ada kurang lebih 50 gerabah dengan beragam ukuran dan model
BACA JUGA: Isu Ahmadiyah Akan Diserang Lagi
Namun, kondisi infrastruktur yang kurang mendukung membuat gerabah tidak utuh sampai tujuan karena ada beberapa gerabah yang pecah.Didit, salah satu perajin gerabah, mengutarakan, jalan yang berlubang dan gergelombang di jalur Ciruas-Tirtayasa cukup menganggu distribusi barang
BACA JUGA: Rekrutmen Satpol PP Tanpa Libatkan DPRD
Pantauan Radar Banten, jalan Ciruas-Bumijaya kondisinya belum menggembirakan karena masih terdapat lubang dan jalannya pun bergelombangDirektur Banten Center Mohammad Safari meminta kepada Pemkab supaya memerhatikan infrastruktur di wilayah kerajianan seperti Desa BumijayaSebab, kata Safari, wilayah perdesaan menjadi basis ekonomi warga yang mampu mendongkrak kesejahteraan.
“Kami melihat peran pemerintah dalam turut serta mendukung ekonomi perdesaan belum optimalPadahal, pemerintah cukup membantu dalam penyediaan sarana infrastruktur agar lebih baik,” ungkapnya
Beberapa waktu lalu, Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Serang Khatib Nawawi mengatakan bahwa pihaknya sedang mengerjakan perbaikan terhadap 14 ruas jalan di Kabupaten SerangMeski demikian, perbaikan tersebut tidak termasuk jalan Ciruas-Pontang yang menghubungkan Desa Bumi Jaya karena itu milik provinsi“Kita hanya memperbaiki jalan kabupaten,” katanya(kar-mg8)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Syamsul: Barang Siapa Lebih Besar?
Redaktur : Tim Redaksi