jpnn.com - PANGANDARAN - Pemerintah pusat sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp 3 miliar untuk pembuatan Detail Engineering Design (DED) aktifasi kembali jalur kereta api Banjar-Pangandaran.
Hal tersebut disampaikan Dedi Supriadi, Sekretaris Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat kepada Radar Tasikmalaya (Grup JPNN) di Pangandaran, kemarin (14/1).
BACA JUGA: Becak Juga Ditilang
“Aktifasi jalur kereta api Banjar-Pangandaran dipastikan akan dilakukan karena sekarang pemerintah pusat sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp 3 miliar,” katanya.
Dedi mengatakan dengan dorongan dari pemerintah Provinsi Jawa Barat, legislatif serta instansi terkait diharapkan pemerintah pusat secepatnya melakukan pembangunan infrastruktur.
BACA JUGA: Curigai Ada Korupsi Proyek Masjid Agung
“Kalau DED-nya sudah dilakukan serta dorongan dari pihak-pihak terkait termasuk juga Pemkab Pangandaran terus dilakukan, mudah-mudahan pemerintah pusat bisa cepat melakukan pembangunan infrastrukturnya,” tutur Dedi.
Lanjut Dedi, proses aktifasi jalur KA selanjutnya yaitu analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal). Setelah itu, kata dia, baru dilakukan pembangunan infrastruktur kembali.
BACA JUGA: Sinabung Mirip Merapi, DPR Desak jadi Bencana Nasional
Menurut Dedi, jalur yang digunakan kemungkinan masih menggunakan jalur lama. “Kemungkinannya masih menggunakan trek yang sudah ada, kecuali kalau wilayahnya berbahaya dan rawan longsor baru membuat jalur baru, sisi keamanannya tentu akan dikaji terlebih dahulu,” ungkapnya.
Dedi menambahkan jalur kereta api Banjar-Pangandaran menyuguhkan panorama alam menakjubkan. Bahkan, melewati terowongan kereta api terpanjang di Indonesia Wihelmina.
“Pemandangan yang exotic dan Heritage tentu akan jadi daya tarik wisata yang luar biasa,” paparnya.
Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) DPC Kabupaten Ciamis dan Pangandaran Sutan Abdul Rosid mengatakan jalur kereta api Banjar-Pangandaran selain sangat dinantikan masyarakat juga akan menjadi daya tarik wisata.
“Wisatawan juga banyak yang penasaran ingin mencobanya. Jalur kereta api memiliki nilai sejarah yang tinggi karena merupakan peninggalan zaman penjajahan Belanda,” katanya.
Dahulu, kata Ocid, jalur kereta api tersebut menjadi salah satu mode transportasi yang banyak digunakan warga Pangandaran. “Banyak kenangan bagi warga Kabupaten Pangandaran, kereta api menjadi salah satu angkutan yang selalu digunakan warga saat pergi ke pusat kota,” tuturnya.
Sementara itu, Penjabat Bupati Pangandaran Dr H Endjang Naffandy MSi mengatakan, pihaknya akan terus mendorong pengaktifan kembali jalur kereta api Banjar-Pangandaran.
“Kita akan dorong terus, potensi wisatanya besar dan nantinya selain untuk transportasi juga bisa dijadikan kereta wisata,” katanya. (asp)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Desak Pemda Lobi Pusat Perjuangkan Nasib Honorer
Redaktur : Tim Redaksi