BOYOLALI - Setelah hampir empat hari ditutup untuk umum, jalur Selo-Magelang sudah mulai dibuka kemarin (9/11)Pagar besi yang dipasang di tengah jalan Desa Jelok, Kecamatan Cepogo, sudah diambil polisi
BACA JUGA: Gempa Sukabumi tak Berpotensi Tsunami
Tim penanganan bencana dari TNI-Polri pun meluncur ke Selo untuk mengevakuasi barak dan membersihkan lumpur abu vulkanik.Kapolres Boyolali AKBP Romin Thaib mengatakan, pembukaan jalur itu untuk mempermudah evakuasi bekas barak pengungsian di Lapangan Samiran
BACA JUGA: Samarinda, Baik di Mata KPK Jeblok Versi TII
Sehingga, sebagian barak roboh terkena abu vulkanikDari pantauan Radar Solo (grup JPNN) di Lapangan Samiran, puluhan anggota TNI mencabut patok barak
BACA JUGA: Tersangka Korupsi, Bupati Terpilih Dinonaktifkan
Sedangkan anggota polisi mengamankan jalur Selo-MagelangLantaran kondisi masih bahaya, evakuasi bekas barak ini dilakukan secepatnya.Di lapangan Samiran itu terdapat sedikitnya lima barak pengungsianTiga di antaranya roboh total terempas material vulkanik"Seluruh barak ini dibawa ke bawah (Boyolali) untuk dibersihkan," kata Danramil Selo Kapten Inf Kasmadi, yang memimpin langsung pembongkaran barak.
Tim evakuasi dari unsur TNI dan Polri tersebut terbagi menjadi duaSebagian masih tetap berada di lapangan Samiran mengevakuasi bekas barak, lantas sebagian yang lain membersihkan jalan Selo-Magelang yang tertutup material vulkanik.
Pembersihan material vulkanik dengan ketinggian sekitar enam sentimeter itu dibantu wargaMenggunakan cangkul dan sekop, anggota TNI menyingkirkan material vulkanik ke selokan jalan"Kalau tidak disingkirkan, nanti bisa membahayakan pengguna jalan," jelas Kasmadi.
Usai membersihkan jalan, tim penanggulangan bencana memotong pohon yang bertumbangan ke jalanPohon yang tumbang itu mencapai ratusan batang berukuran kecil hingga besarSeluruh pohon di lereng Merapi tertutup abu vulkanik pascaletusan dahsyat pekan lalu.(un/nan)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rp20 Ribu, Pilih Calon Bupati PanTas
Redaktur : Tim Redaksi