Para peneliti Australia mengkonfirmasi hasil penelitian internasional yang menyebut, mahalnya biaya pendidikan di sekolah swasta tak memberi manfaat akademik lebih banyak ketimbang sekolah negeri. Latar belakang sosial-ekonomi juga jadi faktor prestasi akademis.
Penelitian tersebut, yang diterbitkan dalam ‘Jurnal Ekonomi Buruh’ Australia, menemukan, walau status ‘bergengsi’ ada di balik nama sekolah swasta, siswa-siswanya tak lebih baik dalam sistem pendidikan ketimbang anak-anak lainnya di sekolah negeri.
BACA JUGA: Kebiasaan Nonton TV pada Anak Usia Dini Bisa Picu Perilaku Pasif
Penelitian dari Universitas Queensland, Universitas Queensland Selatan dan Universitas Curtin menelaah masalah yang dihadapi banyak orang tua ketika memilih antara sekolah negeri atau sekolah swasta untuk anak-anak mereka.
Penelitian menunjukkan bahwa para siswa di sekolah swasta memiliki hubungan pertemanan sebaya yang lebih baik ketimbang mereka di sekolah negeri.
BACA JUGA: Standar Kehidupan di Australia Dikhawatirkan Berpotensi Menurun
Salah satu penulis studi ini, Profesor Luke Connelly, mengatakan, siswa sekolah dasar memiliki prestasi akademis yang sama saja di sistem manapun.
"Kami mengamati anak-anak sekolah dasar di sini, anak-anak di tahun ketiga dan kelima. Jadi ini adalah studi pertama di Australia yang menunjukkan bahwa di usia muda, tidak ada perbedaan antara sekolah-sekolah Katolik, swasta dan negeri,” jelasnya.
BACA JUGA: Tidak Ada Bukti Sertifikasi Halal di Australia Mendanai Aksi Teror
Ia mengutarakan, "Pengecualian bagi anak-anak di sekolah Katolik, beberapa masalah perilaku yang juga kami cermati, termasuk dalam hal ini hubungan antar sebaya, kinerjanya tampak sedikit lebih baik pada anak-anak di sekolah Katolik. Tapi selain itu, kami tak benar-benar melihat perbedaan berarti dalam prestasi akademis."
Pilihan antara pendidikan negeri dan swasta mungkin tak berpengaruh pada prestasi anak, tetapi faktor-faktor lain seperti berat badan saat lahir dan siapa orangtua mereka, sangat penting.
Anak-anak dengan berat badan saat lahir kurang dari 2,5 kilogram mencetak nilai tes yang secara signifikan lebih rendah di kemudian hari, khususnya dalam tata bahasa dan pelajaran berhitung.
Profesor Luke mengatakan, studi ini menemukan faktor-faktor lain yang berkontribusi terhadap prestasi kelas.
"Hal-hal lain yang penting adalah tingkat pendidikan orang tua, jumlah buku di rumah, juga daerah tinggal - lingkungan perumahan dan karakteristiknya - pendapatan rumah tangga, dan yang menarik, jam kerja ibu,” urainya.
Ia mengungkapkan, "Jadi, jika jam kerja ibu meningkat, beberapa nilai ujian juga sedikit menurun. Dan saya rasa, hasil terakhir itu benar-benar menunjukkan betapa pentingnya waktu bersama orangtua dengan keberhasilan anak-anak di sekolah."
Sementara itu, jam kerja ayah tak memiliki dampak.
"Kami tak menemukan hasil yang serupa untuk jam kerja laki-laki dan itu adalah perbedaan yang menarik," sebut Profesor Luke.
Penelitian ini juga menemukan prestasi yang lebih buruk di antara anak-anak Aborijin dan anak-anak yang orang tuanya tidak tamat SMA.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Petani Tasmania Senang Lahannya Jadi Lokasi Syuting Film Baru Nicole Kidman