jpnn.com - LUMAJANG - Sekelompok masyarakat mengatasnamakan Jaringan Masyarakat Antikorupsi (JAMAK) meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membongkar dugaan korupsi penyaluran bantuan sosial (bansos) Covid-19 di DKI Jakarta 2020.
Mereka meminta lembaga antirasuah juga melakukan hal yang sama, seperti sebelumnya menangani dugaan korupsi terkait suap dana hibah di Jawa Timur.
BACA JUGA: Dana Hibah dan Jual Beli Demokrasi
Massa menggelar aksi dengan membentangkan sebuah spanduk besar bertuliskan 'KPK jangan hanya bidik hibah Provinsi Jawa Timur, bongkar juga dugaan korupsi Bansos DKI'.
Massa menggelar aksi di Randuagung, Lumajang, Jawa Timur, Minggu (22/1) kemarin.
BACA JUGA: PPATK Sebut Ada Aliran Dana Kejahatan Lingkungan ke Anggota Parpol, Sahroni: Bongkar Semua
"Kami masyarakat Jaringan Masyarakat Antikorupsi Jawa Timur sangat mengapresiasi dan mendukung penuh dalam penegakan yang dilakukan KPK."
"Namun, KPK juga perlu mengusut secara tuntas dugaan korupsi di daerah lain dugaan korupsi bansos di DKI Jakarta yang menjadi perhatian banyak pihak menyusul temuan beras busuk," ujar koordinator Aksi Ridwan dalam keterangannya diterima Senin (23/1).
Ridwan juga menyinggung penyelidikan dugaan korupsi penyelenggaraan balap mobil Formula E yang hingga saat ini belum jelas kelanjutannya.
Ridwan berharap KPK dapat menjawab berbagai keraguan dan tudingan segelintir orang yang menduga kasus tersebut sengaja di politisasi.
"KPK sudah menunjukkan taringnya dengan penangkapan Gubernur Papua, Lukas Enembe."
"Kemudian, kasus hibah Jawa Timur yang menyeret Wakil Ketua DPRD Provinsi Jatim dan kasus lainnya."
"Jadi, mengapa untuk Formula E Jakarta seolah gamang? Jangan terpengaruh pada opini atau tekanan apa pun," kata Ridwan. (gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Harap OC Kaligis eks Napi Korupsi Berikan Masukan Proporsional kepada Lukas Enembe
Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang