Jambi Berstatus Siaga, 97 Personel Disebar, Brigjen Supriono: Jangan Pulang Sebelum

Minggu, 03 Juli 2022 – 07:03 WIB
Sebanyak 97 personel Satgas Gabungan dari TNI, Polri, Manggala Agni, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi dan Polisi Hutan diberangkatkan ke sejumlah lokasi rawan karhutla di Provinsi Jambi. Foto: ANTARA/HO-Penrem Gapu

jpnn.com, JAMBI - Sebanyak 97 personel Satgas Gabungan dari TNI, Polri, Manggala Agni, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi dan Polisi Hutan disiagakan.

Puluhan personel itu diberangkatkan ke sejumlah lokasi rawan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Jambi.

BACA JUGA: Terima Bantuan Vaksin, Wagub Jambi Apresiasi Kementan dalam Penanganan PMK

Menurut Danrem 042/Gapu Brigjen TNI Supriono, Pemerintah Provinsi Jambi telah menetapkan Status Siaga Darurat Bencana Karhutla.

“Kami berangkatkan sebanyak 97 personel gabungan ke lokasi-lokasi yang rawan karhutla. Ini sebagai upaya pencegahan dalam pengendalian masalah karhutla," kata Pelaksana Harian Dansatgas Pengendalian Karhutla Provinsi Jambi, Sabtu.

BACA JUGA: Pascagempa Pacitan, BPBD Minta Seluruh Elemen Siaga

Satgas Karhutla disebar ke lokasi yang menjadi target lokasi rawan Karhutla, yaitu di wilayah Kabupaten Muaro Jambi, Tanjab Barat, dan Tanjab Timur.

Danrem menegaskan upaya pencegahan lebih diprioritaskan dalam mengantisipasi bencana karhutla.

BACA JUGA: Kamar Dikunci, Pasangan Mesum Lagi Asyik, Tetapi Masih Bisa Dibuka

"Jangan sampai terlambat dilakukan, karena jika terlambat, pemadaman akan jauh lebih sulit untuk dilakukan,” jelasnya.

Danrem menegaskan agar para personil yang bertugas dapat melaksanakan sosialisasi tentang bahayanya karhutla kepada semua pihak.

Selanjutnya, kata Suprioni, laksanakan patroli di lapangan secara terus-menerus dalam mengantisipasi terjadinya karhutla.

“Ajak dan berikan edukasi kepada masyarakat serta pihak-pihak lain, tentang bahaya bencana karhutla. Saya berharap kepada seluruh stakeholder yang terlibat dapat berkoordinasi dan berkolaborasi," imbuh dia.

Untuk mencegah karhutla, personel yang nantinya ditugaskan atau ditempatkan sedekat mungkin dengan lokasi yang rawan karhutla.

Danrem juga berpesan kepada seluruh petugas di lapangan agar memperhatikan selalu faktor keamanan baik personel maupun materiil yang digunakan.

"Jangan pulang sebelum api padam. Yakinkan bahwa apinya benar–benar padam, terutama pada tanah gambut yang butuh waktu cukup lama untuk memadamkannya," tutup Supriono. (antara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gelar Senam hingga Lomba Nyanyi, Teman Sandi Deklarasi di Muaro Jambi


Redaktur & Reporter : M. Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler