BACA JUGA: NTB Ditarget 30 Mei Bebas Byar Pet
Beberapa investor yang berminat antara lain pimpinan Para Grup, Chairul Tanjung dan pimpinan PT Bukaka Tekhnik Utama (BTU), Achmad KallaNamun, belum lagi pertemuan digelar, beredar kabar Para Grup sudah menyatakan mengundurkan diri
BACA JUGA: Siang ini, KPPU Putuskan Kasus Fuel Surcharge
Praktis, masih tersisa PT BTU yang diharapkan sanggup menggarap proyek PLTA KerinciGubernur mengaku sudah mendapat informasi soal mundurnya Para Group pada proyek itu, serta habisnya izin prinsip PT BTU
BACA JUGA: Masih Ada Aparat Pajak yang Bersih
Namun, dia berjanji akan terus mengupayakan agar proyek PLTA tetap bisa berjalan, “Demi kelancaran pasokan listrik di Jambi,” ujarnya, singkat.Proyek PLTA Kerinci berlokasi di 400 kilometer sebelah barat laut Kota JambiSecara administratif, masuk di dalam wilayah Kabupaten KerinciPLTA Kerinci nantinya akan menjadi bagian dari sistem kelistrikan Sumatera yang terinterkoneksi, yang berdasarkan pembagian wilayah PLN berada di dalam wilayah III yang meliputi provinsi Sumbar, Riau, dan Jambi.
PLTA ini akan dihubungkan dengan sistem kelistrikan Sumatera melalui jalur transmisi tegangan tinggi 150 kV sepanjang 80 km menuju gardu induk di Bangko.
Awalnya, pembangunan PLTA Kerinci ditargetkan selesai selama tiga tahunDengan dana investasi lebih kurang senilai Rp 1,3 triliunMotor penggerak menggunakan air Sungai Imat yang merupakan aliran Danau Kerinci dan Sungai Batang MeranginPembangkit berkapasitas 180 MW akan memasok kebutuhan listrik Jambi dan provinsi sekitarnya.(nas/fuz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Atasi Kebutuhan Perumahan, Menpera Andalkan Sensus
Redaktur : Tim Redaksi