JAMBI : Wahyuningsih Pilih Mati, Daripada Ulang UN

Kamis, 29 April 2010 – 13:21 WIB

BISA jadi, Wahyuningsih seorang siswi SMK 3 Muarojambi bukan korban pertama yang  tega mengakhiri hidupnya gara-gara tidak lulus Ujian NasionalMeski, ada juga siswi yang gagal UN namun juga gagal bunuh diri

BACA JUGA: DKI JAKARTA : Yang Dapat Nilai 10 Naik, Tapi Yang Tidak Lulus Juga Meningkat

Wahyuningsih bernasib tragis
Meski,  ia hanya tak lulus satu mata pelajaran saja, yakni matematika

BACA JUGA: BEKASI : DI Kota Ini Ada Dua SMA Yang 100 % Tidak Lulus

Nilainya 2
Namun, sebenarnya ia masih bisa mengikuti ujian ulang

BACA JUGA: DKI JAKARTA : Dewan Tuding Kualitas Guru Menurun, Karena Sibuk Buru Kesejahteraan

Tetapi, nampaknya Wahyuningsih lebih memilih jalan harakiri dari pada menjalani remidiasi matematikaTragisnya, nyawa Nining -begitu wahyuningsih biasa dipanggil- tak tertolongIa tewas setelah meminum cairan fungisida, yakni cairan kimia pembasmi hama tanamanBerikut laporan wartawan Jambi Ekspres - JPNN Grup - Ikmal M dari Muarojambi.

SUASANA duka masih menyelimuti sebuah rumah, di RT 04 Desa Muarojambi, Kecamatan Marosebo, Selasa (27/04) siang kemarinSaat koran ini berkunjung, beberapa warga masih tampak melayat di rumah yang sederhana ituWahyuningsih, salah satu siswi SMK 3 yang berlokasi di Desa Kemingking ini, diketahui nekat mengakhiri hidupnya dengan minum racun seranggaKematian korban membawa duka mendalam bagi keluarga ZulkarnainTerlebih, korban diketahui sebagai anak yang baik di keluarganya.

Dari keterangan yang berhasil dihimpun, sesaat sebelum mengakhiri hidupnya, siswi kelahiran Desa Muarojambi 20 Juli 1990 ini memang terlihat sangat shockApalagi, saat mengetahui dirinya satu-satunya siswa yang tak lulus UN di SMK 3Artinya, dari total 22 siswa yang ikut UN tahun ini, yang lulus hanya 21 orang

Saat pengumuman,  korban diantar pulang oleh guru dan pihak sekolahKorban dan keluarganya juga sempat diberi wejangan, agar tak bersedih dan putus asa.   Karena Nining, panggilan akrab korban, hanya tak lulus satu mata pelajaran, yaitu matematikaNilainya pun hanya kurang 0,2 dari standar kelulusan nasional.
Di rumah pun, kakak korban juga sudah berusaha menghibur dan menasehati, agar tabah dan tawakalSaat itu korban menurut, walau masih tampak kecewaSore harinya, tetangga masih sempat melihat korban menyapu rumah, bahkan melaksanakan salat sehingga keluarga dan tetangga tidak menyangka korban akan berbuat nekat"Nining masih menyapu rumah dan mengambil wuduk sore kemarinDak nyangko dio nekat bunuh diri,’’ ungkap salah seorang warga Desa Muarojambi.

Namun usai salat, korban tak kunjung keluar dari kamarnyaSekitar pukul 18.00 WIB, saat salah satu kakak korban masuk ke kamar, betapa terkejut dia karena melihat kondisi korban sudah kepayahanSaat itu korban masih dalam kondisi sadarDiduga korban meminum fungisida, zat kimia yang biasa digunakan untuk membasmi hama pada tanaman.

Seisi keluarga pun sontak panikKorban segera dilarikan ke Rumah Sakit Bratanata (dulu DKT red) untuk mendapatkan pertolongan medisNamun, sesampainya di rumah sakit nyawa korban ternyata sudah tak tertolong lagi.  Diduga korban sudah menghembuskan nafas terakhir saat dalam perjalanan ke rumah sakit.
‘’Kami mengetahui kondisi korban sekitar pukul 18.00 WIBKondisinya sudah payah walau masih sadar, sehingga kami berupaya menolongnya dengan membawa ke rumah sakit,’’ ujar Kakak korban

Ditambahkannya, nyawa adiknya tak tertolong lagi karena racun sudah menjalan di dalam badannyaDia sendiri sangat menyayangkan pihak sekolah yang mengumumkan hasil UN pada sore hari, yang berakibat fatal pada adiknya.Kapolres Muarojambi, AKBP Hudit Wahyudi, melalui Kapolsek Muarosebo, AKP Mawardi, mengatakan saat mengetahui ada siswa yang bunuh diri, anggotanya langsung turun dan melihat langsung kondisi korban di lapanganDiketahui korban merupakan siswa SMK 3 dan satu-satunya siswa yang tak lulus UN di sekolahnyaItulah yang membuatnya kecewa dan diduga mengakibatkan korban berbuat nekat.
‘’Menurut keluarga korban, Wahyuningsih memang sangat kecewaNamun saat diantar gurunya pulang ke rumah, kakaknya sudah menasehatinya agar tabah dan jangan banyak pikiranSaat itu terlihat korban mengerti,’’ kata Kapolsek.


Kadis Diknas Muarojambi, Imbang Jaya, mengaku sangat menyayangkan kejadian ini‘’Kita sudah berusaha maksimalPihak sekolah pun sudah berusaha memberi nasihat kepada korban dan keluarganyaDia hanya tak lulus satu mata pelajaranNilainya hanya kurang 0,2 dari standar kelulusan UN,’’ ungkapnya
Apalagi, lanjut Imbang, tak lulus UN bukan berarti jalan untuk lulus sekolah sudah tertutupMasih ada ujian susulan yang akan dilaksanakan 10-15 Mei nanti‘’Kan masih ada ujian susulan,’’ timpalnya.

Bupati Muarojambi, H Burhanuddin Mahir, saat diminta tanggapannya  mengaku sudah memerintahkan Kadis Diknas untuk mengecek ke lapanganApakah benar siswi itu meninggal akibat tak lulus UN‘’Kita sebagai manusia seharusnya tawakkalJangan lantaran ini saja langsung berbuat nekat seperti ini,’’ ujarnya, usai menyampaikan LKPj 2009Dia mengharapkan keluarga yang ditinggalkan bisa tabah menerima kejadian ini.(*/aj/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Prediksi, Tingkat Kelulusan UN Ulang Hingga 97 %


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler