Janda Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Depan Pintu Kamar

Selasa, 13 Maret 2018 – 03:15 WIB
Ilustrasi pembunuhan. Foto: Pixabay

jpnn.com, LUBUKLINGGAU - Seorang ibu rumah tangga (IRT), Ravainawati, 40, ditemukan tewas bersimbah darah di dalam rumahnya, Senin (12/3), pukul 11.00 WIB.

Tubuh janda tiga anak itu tergeletak di depan pintu kamar. Ada sejumlah luka di tubuhnya, terutama bagian leher yang seperti ditusuk benda tajam.

BACA JUGA: Tragis, Anak Hajar Ayah Kandung dengan Balok hingga Tewas

Spontan, kasus itu pun menghebohkan warga di lingkungan Jl Patimura, RT 4, Gg Ansor, Kelurahan Mesat Jaya, Kecamatan Lubuklinggau Timur II.

"Anaknya (Amir), pelajar kelas XI SMA, saat itu pulang ke rumah. Ketika buka pintu, lihat darah berceceran," kata Samsu, 58, tetangga korban.

BACA JUGA: Kasasi Ditolak, Mantan Polisi Ini Tetap Dihukum Mati

Selama ini, korban tinggal dengan dua anaknya, Amir dan adiknya, Michael, 13. Dia telah bercerai dengan sang suami.

Sedangkan anak sulung korban, Cindi, 24, sudah menikah 24 Februari dan tinggal bersama suaminya. "Anaknya, si Amir, begitu melihat darah itu, langsung teriak dan memanggil warga," jelasnya.

BACA JUGA: Hukuman Suciati Bisa Diringankan Lantaran Jadi Korban KDRT

Informasi itu pun diteruskan ke pihak kepolisian. Tak lama, anggota Satreskrim Polres Lubuklinggau dipimpin Kasatreskrim AKP Ali Rojikin tiba di lokasi. Petugas melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Sekitar pukul 11.30 WIB, Kapolres Lubuklinggau, AKBP Sunandar, ikut turun ke lokasi tak lama kemudian.

Jenazah korban dievakuasi ke kamar jenazah RS dr Sobirin Kabupaten Mura di Lubuklinggau. Dalam visum, memang ditemukan sejumlah luka di tubuh. Amir (17), anak kedua korban menjelaskan, sebelum pergi ke sekolah jam 7 pagi, dia diminta ibunya tak bawa handphone (Hp).

Sang ibu meminjam Hp-nya untuk membuka Facebook (FB). "Terus mamak bilang supaya tidak usah bawa Hp ke sekolah," jelasnya. Setahu Amir, selama ini ibunya tak pernah ada persoalan. "Juga tidak ada ribut-ribut dengan siapa pun," ungkapnya.

Kasatreskrim Polres Lubuklinggau, AKP Ali Rojikin, korban diduga dibunuh. Pelaku melukai leher depan, leher belakang, leher samping, dada, bahu belakang, serta telapak tangan kiri dan kanan korban pakai benda tajam.

“Barang yang hilang berupa notebook merk Axio, dua handphone merk samsung dan strawberry,” jelasnya.

Kakak kandung korban, Suparman, 47, datang dari Padang Ulak Tanding, Bengkulu, karena mendengar adiknya tewas di dalam rumah. "Kami sembilan beradik. Dia anak bungsu, saya nomor tujuh," ungkapnya.

Ayuk korban, Baiti menambahkan, selama ini, korban, adiknya, tidak pernah cerita apa-apa. Dia terakhir bertemu korban waktu pernikahan Cindi, anak sulung korban. Sementara itu, Ketua RT 4, tempat tinggal korban, Rizal, 38, mengaku tahu ada kejadian dari warganya yang lain.

"Dapat informasi ada pembunuhan, langsung ke sini," ujarnya. Dia mengaku terakhir ketemu almarhumah waktu pernikahan putri korban. “Almarhumah sudah lama tinggal di sini. Cerai sudah lama. Kesehariannya ibu rumah tangga," beber Rizal. Sepengetahuannya, korban orang yang baik, mudah bergaul, dan berbaur.

“Kalau ada acara-acara di RT, dia selalu datang," pungkasnya. (wek/ce3)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Wawan Habisi Nyawa Kekasihnya Usai Begituan


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler