Jangan Coba-coba Gertak Prabowo

Purnawirawan TNI: Prabowo tak Gampang Digertak

Kamis, 22 Mei 2014 – 10:13 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Di mata sejumlah sejawatnya, calon presiden Prabowo Subianto merupakan pribadi yang mengagumkan karena memiliki jiwa patriotik tinggi, pantang menyerah dan memiliki perhatian yang tinggi pada bawahan. Penilaian tersebut disampaikan oleh mantan Kasum TNI Letnan Jenderal TNI (Purn) Suryo Prabowo, dan mantan Asintel Pangkostrad, Mayor Jenderal TNI (Purn) Djoko Susilo.

"Jiwa patriotik Prabowo itu bagi saya luar biasa, sangat mengagumkan. Hati dan isi kepalanya cuma ada Indonesia. Saya kaget dan terkesima, tiap kali mendengar lagu Indonesia Raya, Prabowo langsung berdiri sigap mengambil sikap sempurna. Ini mengingatkan saya pada pasukan Jepang yang selalu hening dan hormat jika lagu kebangsaan mereka, Kimigayo dinyanyikan walaupun oleh seorang anak kecil," kata Suryo Prabowo, kepada wartawan, di Jakarta, Kamis (22/5).

BACA JUGA: Ada Jusuf Kalla, Warga Muhammadiyah tak Tergoda ke Prabowo-Hatta

Selain itu lanjutnya, Prabowo juga tipikal orang yang pantang menyerah tercermin dalam berbagai prestasi yang diraihnya.

"Dunia mengakui, tidak mudah menaklukkan puncak tertinggi di Gunung Everest. Dengan tekad yang kuat pada tahun 1997 Tim Nasional Indonesia terdiri dari Kopassus, Wanadri, FPTI dan Mapala UI yang diprakarsai Prabowo berhasil mengibarkan merah putih di puncak Gunung Everest," jelas pemegang bintang Adhimakayasa Akademi Militer tahun 1976.

BACA JUGA: Mantan Ketum PBNU Minta Mahfud Mundur dari Kubu Prabowo

Bahkan, Prabowo pun dia kenal sangat perhatian pada kesejahteraan prajuritnya. Prabowo, katanya, memiliki jiwa sosial yang tinggi. Hal ini mungkin tidak banyak diketahui orang tapi setiap prajurit yang pernah dipimpinnya pasti merasakan hal itu.

"Hingga saat ini banyak prajurit mantan anak buahnya terutama yang cacat karena membela merah putih sampai sekarang dibantu dan bekerja di perusahaannya," ujarnya.

BACA JUGA: Dukung Prabowo-Hatta, Relawan Komit Diminta Tangkis Kampanye Hitam

Senada, Djoko Susilo mengatakan, Prabowo yang dikenalnya bukan tipikal orang yang gampang digertak. Pada tahun 1996 saat menjadi Komandan Kopassus, Prabowo memimpin langsung operasi pembebasan sandera Mapenduma, di Papua. Saat itu diplomasi pembebasan sandera berlangsung alot dan menemui jalan buntu. Tidak jarang penyandera yang berada di atas angin menggertak.

"Akhirnya operasi tersebut berhasil menyelamatkan nyawa 10 peneliti Ekspedisi Lorentz 95, tujuh orang di antaranya peneliti dari Inggris, Belanda dan Jerman. Di kalangan pasukan elit dunia, nama Kopassus menjadi sangat harum dan disegani," kenangnya.

Menurutnya jiwa patriotik dan pantang menyerah Prabowo tersebut juga terbukti dengan sejumlah prestasi yang diraihnya. Sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI), Prabowo berhasil membawa IPSI mendapat gelar juara umum dengan menyabet 9 dari 18 nomor yang di pertandingan pada SEA Games tahun 2011 di Jakarta.

"Mungkin kalau Prabowo tidak berjiwa patriotik dan gampang digertak, dia sudah tenggelam sejak tahun 1998. Peristiwa 1998 itu bukan saja menjadi trauma bagi bangsa, tapi juga menjadi catatan hitam untuk Prabowo. Orang yang sudah terbukti mewakafkan jiwa dan raganya untuk NKRI seperti dilupakan begitu saja oleh sejarah. Jiwa patriotik, pantang menyerah dan tidak mudah digertak ini yang saya fikir selalu memanggil Prabowo. Karena pernah menghilang dari peredaran pentas nasional, sampai saat ini banyak orang tidak mengetahui sisi perjuangan Prabowo," jelasnya.(fas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jumat, MK Sidangkan Seluruh Gugatan Parpol


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler