jpnn.com - APA pekerjaan yang paling menantang dalam kehidupan ini? Salah satu dari ragam jawaban, harus ada tercantum profesi penggali dan penjaga kuburan.
Terbayangkan bagaimana mereka hidup dan beradaptasi dengan suasana seram di sekitar makam, pusara tua, suara-suara aneh, dan penampakan yang terkadang percaya atau tidak, mereka temui. Seperti cerita-cerita unik dari para penggali dan penjaga kubur di Taman Pemakaman Umum (TPU) Punggolaka, Kota Kendari.
BACA JUGA: Membantu Orang Tua karena Merasa Kasihan, Siswa SMK Tewas Tersambar Petir
Saat Kendari Pos (Jawa Pos Group) 'berkunjung', suasana malam cukup gelap. Tak ada lampu jalan menuju TPU Punggolaka. Hanya satu jalan utama menuju pekuburan tersebut.
Meskipun kondisinya cukup seram, namun wilayah pekuburan itu masih tetap ada warga yang bermukim. Kelompok inilah yang sering digunakan jasanya untuk membersihkan makam, menggali dan menjaga kubur. Kadang mereka berkumpul di kuburan menunggu job jika ada warga Kota Kendari yang meninggal dunia.
BACA JUGA: Begini Cara Aparat di Palangka Raya Antisipasi Teror
TPU Punggolaka baru dibuka 30 tahun silam. Luas area pekuburan yakni 30 hektar. Selama 30 tahun ini, sudah 16 hektar digunakan. Setiap bulannya, para penggali kubur mendapat daftar galian rata-rata 60 liang lahat. Di sekitar TPU Punggolaka merupakan lokasi pemukiman warga. Mereka tidak terganggu berdiam dekat dengan kuburan.
Berbagai cerita unik, seram, dan horor muncul dari para penggali dan penjaga kuburan. Ada satu kuburan tua yang mereka harus hindari saat malam hari. Suasana di kuburan itu cukup mencekam saat malam hari. Mereka lebih memilih memutar ketimbang harus melintas di kawasan tersebut. "Ada penunggunya. Kalau tidak disuka, penunggunya pasti menampakkan diri," ujar Behaenudin, penjaga malam TPU Punggolaka.
BACA JUGA: Tak Seperti Ditiup Angin, Goyangan di Kebun Kacang Buat Penasaran, Setelah Dicek Ternyata...
Para penjaga kuburan ini memiliki alarm alam untuk mengetahui akan adanya calon penghuni alam kubur. Bagi mereka yang bertugas jaga malam, sering mendengar suara-suara aneh. Salah satu pertanda akan datangnya penghuni baru alam kubur cukup dengan mendengar suara burung ribut. Suaranya cukup unik. Suasana di kuburan pun seperti ramai.
Ibaratnya ada penyambutan dari para penghuni alam itu. "Kalau ada tanda-tanda itu, kami kadang berkelakar. Giliran siapa berjaga besok? Artinya, yang punya shift keesokan harinya, itulah yang dapat job untuk menggali kubur. Kami siap gali kuburan, bahkan tengah malam sekalipun," katanya.
Pria yang sudah 20 tahun bertugas di TPU itu mengaku sudah terbiasa dengan suara aneh di malam hari. Bahkan saat berjalan meninjau pemakaman, tak jarang muncul sosok orang tua yang duduk di atas makam.
Behaenudin mengatakan, meskipun terbiasa dengan suasana sekitar kuburan, namun ada etika khusus yang harus dilakukan agar tidak saling mengganggu. Warga dilarang menebang pohon pelindung sekitar kuburan. "Ada yang pernah sakit gara-gara tebang pohon sembarangan di wilayah kuburan. Hampir mati. Makanya, kalau mau tebang pohon harus orang pintar. Ada etika gaibnya juga," ungkap Baehanudian.
Setiap penggali kubur memiliki banyak cerita mistis. Suatu ketika, Misbar bersama teman-temannya menjalankan tugasnya, menggalikan makam seorang pemuda yang meninggal karena kecelakaan. Didapatinya hal yang aneh. Tanah yang biasanya empuk dan hanya penuh tanah liat, tiba-tiba berubah keras.
Setiap hujaman cangkulnya selalu membentur batu. Hal itu seperti tak masuk diakalnya. Pasalnya hari itu baru saja terjadi hujan deras. "Tanah di sekitarnya, pakai sekopan saja bisa. Ini tiga orang yang menggali sama-sama mengeluh saking kerasnya," kisahnya.
Pria yang sudah lebih dari 10 tahun menjadi penggali kubur di TPU Punggolaka itu mengaku sudah terbiasa dengan hal mistis di pemakaman. Misalnya, penampakan makhluk gaib atau bunyi-bunyian di malam hari. "Kalau cerita penampakan biasa saja, tapi kalau tanah yang tiba-tiba keras itu lain lagi. Ini baru kami alami. Saya pikir hanya di film-film yang begitu (rahasia Ilahi). Ternyata itu benar adanya," terangnya.
Namun hal itu tidak membuatnya kapok menjadi tukang gali kubur. Justru hal itu diyakininya sebagai tanda-tanda kebesaran Ilahi yang memotivasinya untuk menguatkan iman dan amal ibadah. "Saya tidak takut. Justru banyak pelajaran hidup, bahwa kalau tidak banyak-banyak beramal di dunia, maka siksaan kubur itu berat," ujarnya.
Cerita mistis lainnya datang dari Abdullah Syam. Kepala Seksi Pemakaman TPU Punggolaka ini berkisah tentang pengalamannya 2011 silam. Di TPU Punggolaka, ia pernah menyaksikan sebuah proses pemakaman. Saat itu, hari cukup cerah, seusai salat Ashar dilangsungkanlah pemakaman.
Ketika jenazah dimasukkan ke liang lahad, sesuatu di luar dugaan terjadi. Petir tiba-tiba menyambar disertai guntur dan hujan. Sontak semua pengantar jenazah beristigfar. "Tidak ada tanda-tanda mau hujan. Begitu mayat diangkat hendak diturunkan ke liang lahad, langsung datang petir. Kami hanya bisa berzikir dan beristigfar saat itu," ceritanya.
Kejadian demi kejadian yang dialami itu membawa para penggali kubur pada satu kesimpulan yang sama. Mudah tidaknya sebuah makam digali bisa menggambarkan amal ibadah yang dibawa mati oleh manusianya. Jika amal ibadah seseorang sangat baik maka para penggali kubur akan merasakan kemudahan dalam menyiapkan liang lahad. Namun jika sebaliknya maka pengalaman aneh akan terus dirasakan oleh mereka. "Menurut kami itu bukan sebuah kebetulan, tapi cerminan dari perbuatan orang itu semasa hidupnya," kata Abdullah Syam. (erlyn ipo/*/b/adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pro Kontra Pemakaman Pelaku Bom Thamrin, Simak Apa Kata Mereka
Redaktur : Tim Redaksi