Pro Kontra Pemakaman Pelaku Bom Thamrin, Simak Apa Kata Mereka

Senin, 18 Januari 2016 – 09:03 WIB
Suasana mencekam saat Tragedi Sarinah, 14 Januari lalu. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - SUBANG - Warga di Dusun Kalensari, Kecamatan Sompreng, Kabupaten Subang, Jawa Barat sedang dilanda kegalauan. Pro dan kontra muncul menyusul kemungkinan bakal dimakamkannya, Afif alias Sunakim, salah seorang terduga pelaku aksi terorisme di kawasan Sarinah, di dusun mereka.

Kepala Dusun Kalensari, Enda mengatakan, sebagian warga menolak jika Sunakim alias Afif dimakamkan di daerahnya. Warga yang menolak berpendapat, Afif telah mencoreng nama baik daerahnya. "Ada sebagian warga yang menolak," ujarnya seperti dikutip dari Pasundan Ekspres, Senin (18/1).

BACA JUGA: Dua Jam Diburu, Pelaku Curas Tertangkap

Dari Kaur Pemerintahan Desa Kalensari, Tarjono menambahkan, dalam waktu dekat pihaknya akan menggelar rapat untuk menghindari pro dan kontra pemakaman Sunakim.

"Iya rencananya kami akan menggelar musyawarah dan mengundang para tokoh masyarakat, agar saat kedatangan jenazah dan prosesi pemakaman berjalan dengan aman, tertib dan kondusif," tuturnya.

BACA JUGA: Mobil Terbakar di Parkiran Mall, Pengunjung Panik, Brimob Turun Tangan

Sementara Kasi Ekonomi Pembangunan, Sukarta menambahkan, Sunakin merupakan putra sulung pasangan suami istri JEN dan MUR. Afif alias Sunakim atau yang juga dikenal berinisial A alias SUN itu memiliki seorang adik berisial SUL.

"Kami yakin pelaku bom itu Sunakim setelah lihat fotonya di televisi. Wajahnya memang sangat mirip dengan Sulaeman, adiknya," ujar Sukarta.

BACA JUGA: Anggota Gafatar Dari Berau Bakal Kembali ke Surabaya

Meski demikian, tak banyak warga yang mengetahui pergaulan Sunakim yang dikenal tertutup. Namun selama menempuh pendidikan di kampungnya, Sunakim dikenal sebagai siswa berprestasi.

"Dia orangnya pintar. Di SD prestasinya bagus, selalu dapat ranking. Kami sama sekali tak menyangka dia terkait dengan teroris," beber Sukarta.

Tamrin, tetangga Sunakim menambahkan, aksi teror bom di kawasan sempat menghebohkan warganya. Apalagi salah satu pelakunya merupakan Sunakim, yang tak lain warga setempat. "Sunakim masih kerabat saya. Dia junior saya sewaktu di SMP dulu, seangkatan dengan adik saya," ujar Tamrin.

Orangtua Sunakim merupakan petani. Sementara Sunakim kecil sempat menempuh pendidikan di SDN Kalensari, SMPN 2 Compreng, dan STM Texmaco, Subang.  "Kami kaget, tak menyangka dia terlibat jaringan teroris. Warga disini juga sampai heboh," katanya.

Dia pun merasa lebih kaget lagi, ketika Sabtu (16/1) pagi sekitar pukul 05.00 WIB, keluarga Sunakim didatangi sejumlah petugas kepolisian dari Polsek Compreng dan Polres Subang.

Ketika itu, seluruh keluarga Sunakim, terdiri dari kedua orangtua dan adiknya, SUL, adik iparnya (istri SUL) REN, serta istri Sunakim, dibawa petugas kepolisian.

"Informasinya, mereka dibawa pihak kepolisian untuk dimintai keterangan. Kabarnya akan dibawa ke Jakarta untuk mengenali identitas Sunakim," paparnya.

Rumah bercat biru hijau milik orangtua Sunakim tampak kosong, sejak penghuninya 'diangkut' petugas kepolisian.

Sehari-hari, ayah Sunakim berprofesi sebagai petani dan pedagang warung es. Sebagai kerabatnya, Tamrin mengaku jarang ketemu dengan Sunakim, karena jarang pulang.

Sunakim juga dikenal sosok tertutup dan beristrikan perempuan yang selalu memakai cadar. Dari istrinya ini, Sunakim diketahui punya seorang anak berusia tujuh tahun.

"Tapi, orangnya tertutup, jarang pulang,  katanya sih  bekerja sebagai karyawan pabrik ban di Karawang. Kalaupun pulang, cuma sebentar, sehingga saya juga jarang ketemu dia. Sebagai kerabat, kami sangat prihatin, dan tak menyangka dia bisa terlibat jaringan teroris," papar Tamrin. 

Perangkat Desa Kalensari lainnya, Didi Sunedi mengatakan, pihak keluarga menginginkan Sunakim dimakamkan di desanya. "Orangtua dan istrinya bilang Afif (Sunakim) ingin dimakamkan di sini," terangnya.

Kapolres Subang, AKBP Agus Nurpatria mengatakan, sesaat kejadian aksi bom di kawasan Sarinah, pihaknya didatangi orangtua Sunakim yang diantar aparat Desa Kalensari. Saat itu pihak keluarga Sunakim meminta diantar ke Jakarta untuk memastikan pelaku pemboman di kawasan Sarinah.

"Mereka (keluarga Sunakim) datang dan ingin mengunjungi serta mengenali, apakah pelaku bom tersebut anaknya atau bukan," ungkap Kapolres. (dan/ygo/din/adk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kata Orangtuanya, Pelaku Bom Thamrin Itu.....


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler