PADANG -- Kepala Pusdalops BPBD Sumbar, Ade Edward menjelaskan, lantaran pendistribusian logistik ke daerah korban tsunami Mentawai terhalang oleh cuaca ekstrim, maka untuk sementara pengiriman bantuan hanya lewat udara dengan helikopterItu pun tetap harus memperhatikan kondisi cuaca dalam memberangkatkannya
BACA JUGA: Ribuan Hektar Hutan Merapi Terbakar
Bantuan ini akan ditumpuk sementara di Sikakap, sebelum disalurkan ke daerah-daerah yang terkena bencana jika cuaca sudah tidak ekstrim lagi."Bantuan tersebut sengaja kita tumpuk dulu di Sikakap, sehingga begitu cuaca membaik langsung didistribusikan
BACA JUGA: Relawan Diminta Balik ke Padang
Begitu juga dengan bantuan yang terus mengalir kita tetap menerima dan mengirimnya ke posko di SikakapDi samping itu, ia juga mengingatkan bahwa penumpukan bantuan itu bukan karena pemerintah tidak mau mendistribusikanya dengan cepat, hanya saja perlu dipertimbangkan juga akibat yang akan ditimbulkan apabila pendistribusiannya dipaksakan
BACA JUGA: Empat Kapal Perang Bertolak ke Teluk Bayur
"Melihat kondisi cuaca seperti sekarang kita harus rasionalJangan hanya mengemukakan emosional belakaUntuk itu, menunggu badai ini berlalu, kita mempersiapkan strategi yang matang, sehingga segala sesuatunya bisa berjalan dengan baik dalam pendistribusian bantuan tersebut nantinya," paparnya.Dalam laporan BMKG cuaca ekstrim ini akan berlangsung hingga 4 November mendatang, yang meliputi seluruh pantai barat Sumatra BaratKetinggian gelombang laut bisa mencapai 7 meter lebihDengan demikian, penyaluran bantuan bagi korban tsunami Mentawai melalui jalur laut bisa dikatakan lumpuh hingga tanggal yang disebutkan BMKG itu
"Gelombang laut yang mencapai 7 meter ini, baru pertama terjadi sejak lima tahun belakangan," tandas AdeKemudian, mengenai penyaluran bantuan melalui udara telah disiapkan 7 unit helikopter dari TNI, Polri, PMI dan PT NewmontUntuk bahan bakar helikopter ini, telah dikirim 60 drum aftur ke SikakapSelain itu, Satkorlak BPBD Sumbar juga akan mengirim sepeda motor trail dan boat untuk mencapai daerah-daerah yang sulit dijangkau
Jumlah bantuan yang telah diberangkatkan ke Mentawai dari Padang sejak 26 Oktober lalu hingga hari ini telah mencapai 500 ton yang terdiri dari beras, makanan cepat saji, air mineral, pakain, handuk, serta perlengkapan pengungsi lainnyaBantuan tersebut akan terus bertambah karena KRI Manado dan KRI Imam Bonjol juga akan berangkat tengah malam nanti.
Selanjutnya, korban jiwa sementara yang didata Pusdalops BPBD Sumbar, hingga tadi malam 427 orang meninggal dunia, 75 orang dinyatakan hilang, 173 orang mengalami luka berat, serta 325 orang luka ringanSedangkan yang mengungsi 14983 orang
Jumlah korban meninggal mengalami penurunan dari sebelumnya yang mencapai 450 orang, berdasarkan hasil rapat koordinasi pemerintah Mentawai, BPBD Mentawai, TNI, Polri, dan pejabat terkait lainnya di posko kepulauan Mentawai. Pengurangan ini terjadi karena terdapat satu daerah yang belum dicapai tim rescue disepakati dinyatakan beberapa warga di sana meninggalNamun, setelah tim rescue sampai di sana, warga tersebut masih hidup dan selamat(o)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lubang Merapi Makin Banyak
Redaktur : Tim Redaksi