Ribuan Hektar Hutan Merapi Terbakar

Selasa, 02 November 2010 – 07:37 WIB
Ibu warga dusun Sumur Jetis, Kecamatan Cangkringan menali ikatan jerami. Warga sekitar merapi terpaksa menyewa truk untuk mengangkut makanan ternak yang didapat dari daerah luar merapi yang tidak tercemari debu Merapi. Foto: Boy Slamet/Jawa Pos

MAGELANG-- Erupsi Gunung Merapi menyebabkan kerusakan dimana-manaSelain merusak permukiman warga, awan panas juga meluluhlantahkan hutan milik Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM)

BACA JUGA: Relawan Diminta Balik ke Padang

Tercatat kerusakan menembus angaka ribuan hektar yang tersebar di wilayah Magelang, Sleman, Klaten dan Boyolali.

Kepala Balai TNGM, Tri Prasetyo, mencatat, hingga Minggu (31/10), sekitar 460 hektar sudah hangus terbakar oleh semburan Awan Panas
Dengan rincian, di wilayah Kemalang (Klaten) seluas 50 hektar, Cangkringan (Sleman) 310 hektar, Dukun dan Srumbung (Magelang) 100 hektar.

Dia menyebutkan, luas kawasan TNGM seluruhnya 6.410 hektar

BACA JUGA: Empat Kapal Perang Bertolak ke Teluk Bayur

Di areal itu ditumbuhi beragam jenis tanaman
Antara lain, pinus, puspa, rasamala, dadap, salam, aren, gayam dan sawo bludru

BACA JUGA: Lubang Merapi Makin Banyak

Sejauh ini, pinus dan aren berumur rata-rata 40 tahun masih berdiri.

Saat ini, tanaman hutan yang ada di daerah Boyolali juga terancam hangus karena awan panas mulai mengarah ke timur"Di luar itu, ada ribuan hektar lainnya yang sudah tertimbun material vulkanik berupa batu besar dan kecil, serta abu, sehingga terancam rusak," kata Eko Prasetyo, kemarin.

Melihat kondisi tersebut, kata Eko, pihaknya telah menyiapkan rencana untuk melaksanakan program rehabilitasi hutan MerapiNamun, giat itu dipastikan baru teralaksana saat Merapi kembali normal"Karena juga masih perlu dilakukan kajian mendalam, yang melibatkan dinas instansi terkait," papar dia.

Mengenai jenis tanaman yang dipilih untuk rehabilitas, katanya, disesuaikan dengan kultur tanah di MerapiBisa saja menggunakan bibit tanaman yang selama ini banyak ditemukan di kawasan TNGMAtau mencari bibit tanaman sejenis dari luar, seperti lereng Gunung Merbabu dan Gunung Lawu.

Dia yakin, bila program rehabilitasi hutan Merapi tersebut sudah tereralisasi, kondisi lingkungan di kawasan Merapi akan berubah menjadi lebih baik"Karena material vulkanik dipercaya akan dapat menyuburkan lahan di sana," katanya(vie)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Korupsi, Kejari-Unhas Cek Kediaman Wawali


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler