Jangan Gagal Paham, Ini Jenis Nyeri Kepala yang Harus Diwaspadai

Selasa, 18 Juli 2023 – 16:09 WIB
Dokter Spesialis Neurologi Vinnie Juliana Yonatan dari Siloam Hospitals Jantung Diagram Cinere. Foto: dok. Siloam Hospitals

jpnn.com - JAKARTA - Nyeri kepala dapat timbul kapan saja dan biasanya disertai dengan rasa tidak nyaman hingga di bagian leher.

Penyebab nyeri kepala pun bisa bermacam-macam dan dapat juga dipicu oleh gaya hidup yang kurang sehat.

BACA JUGA: Jangan Anggap Remeh Nyeri Kepala, Ini Penjelasan dr Riezky

"Nyeri di kepala umumnya terjadi karena kurang tidur, kelelahan, pun akibat stres. Yang perlu digarisbawahi nyeri kepala yang tak kunjung membaik, tak boleh dianggap remeh," kata dokter spesialis Neurologi Vinnie Juliana Yonatan melalui edukasi kesehatan dalam rangka peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-17 Siloam Hospitals Jantung Diagram Cinere, Selasa (18/7).

Hal itu, ujarnya, bisa menandai kondisi medis yang serius. Masyarakat harus bisa membedakan, ketika timbul rasa nyeri di kepala, apakah kondisi tersebut pada batas kewajaran atau tidak.

BACA JUGA: Siloam Hospitals Gandeng Bot MD, Sasar Kualitas Pelayanan dan Patient Outcomes

"Secara umum nyeri kepala dibagi dua kelompok, yaitu sekunder dan primer," lanjut dokter spesialis yang berpraktik di Siloam Hospitals Jantung Diagram Cinere ini.

Lebih lanjut dikatakan nyeri kepala primer sebenarnya yang paling aman, karena penyebabnya bukan penyakit struktural otak atau di kepala.

BACA JUGA: Rayakan Satu Dekade Berdirinya RS Siloam TB Simatupang, Banyak Pengobatan Gratis 

Yang harus diwaspadai justru nyeri sekunder karena terjadi akibat adanya penyakit tertentu terutama di bagian kepala dan leher.

Untuk nyeri kepala primer masih dibagi menjadi beberapa jenis yaitu ada yang nyeri kepala migrain, yaitu nyeri di salah satu sisi kepala, bisa nyeri di bagian kiri saja atau kanan, diiringi rasa seperti berdenyut.

Adapun nyeri kepala Tension, yaitu nyeri kepala tipe tegang terasa di seluruh area kepala, terutama di belakang kepala dan biasa datang saat stres maupun kurang tidur.

Nyeri kepala Cervicogenic, yaitu rasa nyeri di bagian atas dan belakang kepala dan leher. Nyeri kepala Cluster, yaitu terasa nyeri kepala di salah satu sisi sampai ke daerah mata kiri atau kanan saja.

Untuk nyeri kepala migrain ada yang tanpa Aura dan dengan Aura yaitu tanda-tanda yang mengawali sakit kepala migrain tanda-tanda yang dirasakan sebelum terjadi migrain ini umumnya berupa masalah penglihatan kilatan cahaya pada mata kekakuan pada leher dan anggota tubuh yang merasakan kesemutan hingga perasaan mual.

Sementara,.dari sisi sifatnya, rasa nyeri di kepala ada yang ringan dan berat dengan sejumlah karakteristik. 

"Ada rasa nyeri yang tajam yakni kepala seperti ditusuk, atau terasa seperti dipukul, ditekan secara konstan serta rasa berdenyut dan yang lainnya," terangnya.

Dokter Vinnie juga memberikan tips cara pencegahan yang dapat dilakukan, salah satunya dengan mengubah pola gaya hidup, dengan istirahat yang cukup dan menjaga pola tidur tidak kurang dari 8 jam sehari. Juga menghindari faktor risiko lainnya seperti hipertensi. 

Jika memang sudah mempunyai riwayat hipertensi harus dikontrol tekanan darahnya dengan pola makan, obat anti hipertensi dan juga kontrol ke dokter.

Selain itu, bisa dengan melakukan gerakan relaksasi jika sedang duduk lama bekerja di depan komputer.

"Kurangnya peregangan otot kepala dan leher serta kurangnya kebutuhan cairan karena dehidrasi juga menjadi salah satu faktor penyebab nyeri kepala," pungkasnya. (esy/jpnn)


Redaktur : Soetomo Samsu
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler