Jangan Harap DPR Hasil Pemilu 2009 Bersih

Rabu, 08 April 2009 – 21:14 WIB

JAKARTA - Ketua Pelaksana Harian Partai Demokrasi Pembaruan (PDP) H Roy BB Janis pesimis hasil Pemilu Legislatif yang akan digelar Kamis (9/4) mampu menghasilkan anggota parlemen yang lebih baik ketimbang hasil Pemilu 2004 atau Pemilu 1999.

"Bayangkan, baru empat bulan undang-undang pemilu 2009 disahkan, lalu Undang-undang tersebut sudah dirubah oleh Mahkamah KonstitusiIni suatu fakta, bahwa produk hukum yang dihasilkan oleh DPR itu bermasalah," kata Roy, dalam diskusi bertema "Masa Depan Parlemen Pasca Pemilu Legislatif" yang digelar DPD, di komplek parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (8/4).

Bersama Roy, juga tampil pembicara Ahmad Mubarok (Wakil Ketua Umum Partai Demokrat), Hamid Basyaib (caleg DPR PDI-P) dan Permadi (Poliitisi Partai Gerindra)

BACA JUGA: PPATK Khawatir Masalah Internal KPK Hambat Kasus Agus Condro

Menurut Roy, dari awal, niat dari pembuat UU Pemilu 2009 ini sudah tidak benar
Hal itu bisa dilihat dari adanya ketentuan Parlementery Treshold (PT) dan Electoral Treshold (ET)

BACA JUGA: Cucu SBY Jadi Model Batik

"Ini jelas-jelas sebuah pengikaran terhadap konstitusi kita," tegas Roy lagi.

Saat ini, lanjut Roy, partai berkuasa dan partai besar berkeyakinan bahwa pemilu legislatif 2009 ini akan berjalan demokratis dan menghasilkan anggota parlemen yang lebih berkualitas
"Mustahil itu terwujud, sebab karena payung hukumnya tidak demokratis."

Menyikapi fenomena tertangkapnya beberapa anggota DPR oleh KPK dengan kasus korupsi, Roy melihat kejadian itu saat ini sudah mengarah kepada pembunuhan karakter terhadap parlemen

BACA JUGA: KPK Bilang Jangan Pilih Ikan Berkepala Busuk Ya?

"Yang ditangkap hanya beberapa orang sementara opini yang dibangun seolah-olah DPR sebagai institusi sudah rusakLebih banyak yang baiklah dibanding dengan yang rusak," kata Roy.

Sementara itu, Permadi menilai anggota DPR hasil Pemilu 2004 syarat dengan perselingkuhan dan amplop serta tidak punya disiplin sebagai wakil rakyat"Lihat saja, ketika sidang-sidang berlangsung, yang hadir paling 10 persenSisanya yang datang hanya tanda tangan," ujarnya.

Soal, amplop, Permadi menceritakan pengalamannya ketika dirinya jadi anggota Pansus Aceh yang di beri amplop tebal oleh Mendagri"Saya tanya, ini uang apa lalu saya kembalikan sementara anggota fraksi lainnya diam sajaTermasuk anggota fraksi yang menyatakan dirinya paling bersih."

Soal masa depan parlemen pasca pemilu legislatif, Permadi secara spiritual yakin akan terjadi goro-goroPemicunya adalah KPU yang memang tidak siap dalam melaksanakan kewajibannya.

Baik Roy maupun Permadi sama-sama yakin bahwa koalisi permanen itu tidak akan pernah adaYang ada justru koalisi transaksional baik berbentuk uang atau bagi-bagi kekuasaan(fas/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketua MA Siap Pecat Hakim Baru Tipikor


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler