Jangan Langsung Tidur setelah Sahur, Begini Penjelasannya

Minggu, 18 Juni 2017 – 00:23 WIB
Ilustrasi Foto: JPG/dok.JPNN.com

jpnn.com, SAMARINDA - Bagi Anda yang menjalankan ibadah puasa, disarankan jangan kembali tidur setelah makan sahur.

Ada baiknya tahan kantuk untuk tidak tidur. Hal tersebut diungkapkan pakar nutrisi di Samarinda, Kaltim, Saibatul Hairiyah.

BACA JUGA: Bertemu SKPD dan Camat, Anies Hanya Ngobrol Santai

“Usai sahur sebaiknya tidak tidur lagi. Tapi, bagi yang belum terbiasa bisa menunggu hingga sejam atau setelah salat Subuh,” terang perempuan yang akrab disapa Saiba tersebut.

Dia menjelaskan, dengan tidur langsung setelah makan, bisa menyebabkan gangguan pencernaan. Hal tersebut berisiko menimbun lemak. Otomatis, metabolisme tubuh bakal terganggu dan rangkaian penyakit bakal mendera.

BACA JUGA: Momen Tak Terlupakan Sandiaga saat Pilkada

Sebab, setelah sahur, saluran cerna bekerja menggiling makanan menjadi sari makanan. Nah, kerja saluran cerna ini membutuhkan suplai pembuluh darah. Jika tidur, aliran pembuluh darah terhambat. Tidak seprima jika dalam keadaan terjaga.

Tidak hanya perilaku selepas bersahur. Bagi mereka yang ingin ibadahnya prima, bisa mengonsumsi makanan yang tinggi serat. Dengan makanan yang tinggi serat ini, asupan energi stabil terjaga.

BACA JUGA: Dilarang Bawa Pacar ke Rumah, Larinya ke Hotel, tak Lama Muncul Satpol PP

Salah satu makanan tinggi serat yang praktis disajikan saat sahur adalah serealia. “Serealia ataupun oatmeal bisa digunakan untuk orang yang beribadah sekalian untuk menurunkan berat badan,” imbuh Saiba.

Pada hari biasa, serealia umumnya dikonsumsi untuk sarapan. Serealia kaya karbohidrat kompleks yang memberikan energi tubuh dan stabil. Selain itu, serealia mampu mengontrol rasa lapar dengan membuat merasa kenyang lebih lama.

Tidak hanya itu, serealia mengandung protein yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan tubuh.

Serealia bisa membantu memenuhi kebutuhan protein secara rutin. Serealia juga rendah lemak. Jadi, tidak ada kalori berlebih yang masuk ke tubuh.

Yang tak kalah penting, serealia akan mengontrol gula darah sebab serat tergolong karbohidrat kompleks.

Namun, tidak semua dianjurkan mengonsumsi serat tinggi seperti serealia. Ada beberapa orang yang dianjurkan makan lebih banyak kalori.

“Oatmeal baik karena tinggi serat tapi tidak pas buat orang yang memerlukan asupan tinggi kalori,” sebut nutrisionis Puskesmas Mangkupalas Samarinda tersebut.

Dia menyebutkan, orang yang membutuhkan asupan tinggi kalori itu seperti ibu hamil atau ibu menyusui yang berpuasa. Para ibu ini diperbolehkan puasa tapi tidak diet kalori. Jadi, asupan kalori mereka harus tetap tinggi.

Nah, konsumsi kalori tinggi ini tidak harus makanan berlemak seperti daging-dagingan atau makan dalam porsi besar. Tetapi, makanan kalori tinggi juga bisa berasal dari buah-buahan yang sehat.

Beberapa jenis buah yang sehat namun tinggi kalori adalah kurma, avokad, kelapa, mangga, pisang, dan aneka kacang serta biji-bijian. (*/nyc/far/k8)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bagaimana Hukum Islam Soal Fenomena Jual Beli Uang Jelang Lebaran?


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Ramadan   Sahur  

Terpopuler