Jangan Mainkan Sentimen Agama di Pemilu Serentak 2019

Jumat, 10 November 2017 – 15:57 WIB
Dr. Drs. Bahtiar, M.Si saat bicara di Forum Komunikasi Sosial Politik dalam rangka Menciptakan Stabilitas Politik Dalam Negeri, di Raja Ampat, Papua Barat, Jumat (10/11). Foto: Ist for JPNN.com

jpnn.com, RAJA AMPAT - Pemerintah menginginkan stabilitas politik dalam negeri terjaga sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi.

Direktur Politik Dalam Negeri, Ditjen Politik dan Pemerintahan Umum, Kemendagri, Bahtiar mengatakan, pemerintah juga terus berupaya agar menjaga terpeliharanya kebhinekaan, serta terwujudnya partisipasi masyarakat di berbagai bidang dalam menyikapi dinamika politik di dalam negeri saat ini.

BACA JUGA: PBB Tersandung Verifikasi Parpol, Yusril Salahkan Sipol

“Menciptakan stabilitas politik dalam negeri dapat ditempuh dengan melakukan deteksi dini, yakni pemetaan potensi instabilitas yang memengaruhi dinamika politik lokal dan pemanfaatan modal sosial dengan cara mempererat komunikasi bersama tokoh masyarakat, tokoh partai politik, tokoh agama, tokoh perempuan, tokoh pemuda, dan media,” ujar Dr. Drs. Bahtiar, M.Si saat bicara di Forum Komunikasi Sosial Politik dalam rangka Menciptakan Stabilitas Politik Dalam Negeri, di Raja Ampat, Papua Barat, Jumat (10/11).

Dijelaskan, forum ini bukan hanya bertujuan sebagai transformasi informasi dan sosialisasi terkait agenda politik Pemilu serentak Tahun 2019.

BACA JUGA: Direktur Poldagri: Indonesia Penganut Demokrasi yang Damai

Tetapi juga sebagai upaya membangun komitmen dari seluruh elemen masyarakat di Kabupaten Raja Ampat dalam menjaga stabilitas politik dalam negeri.

“Yakni dengan langkah – langkah konkret mulai dari memahami regulasi kepemiluan, memberikan pengetahuan dan pemahaman politik, mendukung suksesnya penyelenggaraan, dan memberikan kontribusi positif dalam menjaga stabilitas ketertiban dan keamanan menjelang Pemilu Serentak 2019 yang terbebas dari muatan SARA dan sentimen agama sehingga Pemilu Serentak ke depan bisa berjalan sukses tanpa ekses negatif,” ucap Bahtiar, birokrat bergelar doktor ilmu pemerintahan itu.

BACA JUGA: KPU: Ini Semacam Doa Sapu Jagat

Selain Bahtiar, hadir juga sejumlah pembicara, antara lain Drs. Syaiful M Sangadji, M.Ec.Dev (Kepala Dinas Kesatuan Bangsa dan Politik, Kabupaten Raja Ampat) dan Dr. Aang Witarsa Rofik, M.Si (Kasi Monitoring dan Evaluasi, Direktorat Politik Dalam Negeri). (rl/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sejumlah Pihak Berpotensi Jadi Penyebab Konflik Pemilu


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler