Jangan Nafsu Mekarkan Daerah

Rabu, 14 April 2010 – 23:15 WIB

JAKARTA – Mendagri Gamawan Fauzi terang-terangan mengaku senang dengan diumumkannya hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang menyebutkan, daerah-daerah otonom baru hasil pemekaran ternyata gagal memberikan kesejahteraan pada masyarakatGamawan berharap, elemen masyarakat yang selama ini berkeinginan untuk memekarkan daerah, agar bisa melihat temuan BPK itu sebagai suatu realitas

“Saya senang sekali rapor itu diungkapkan oleh BPK,  supaya masyarakat tahu, jangan kita terlalu semangat pemekaran, tapi faktanya seperti ini

BACA JUGA: Polisi Segera Periksa Misbakhun

Kita harus tahu pemekaran itu seperti ini hasilnya, menurut BPK setidak-tidaknya, “ ujar Gamawan Fauzi di kantornya, Rabu (14/4).

Seperti diberitakan, dalam rapat paripurna penyerahan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan BPK Semester (IHPS) II tahun 2009 kepada DPR RI di Senayan, Selasa (13/4), Ketua BPK Hadi Purnomo membeberkan hasil pemeriksaan atas kinerja program pemekaran daerah
Hasil dari temuan BPK menunjukkan bahwa program yang telah dicanangkan sejak tahun 1999 tersebut belum memberikan kontribusi positif terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara, alias gagal.

Gamawan mengatakan, hasil pemeriksaan BPK itu diterimanya sebagai pendorong untuk terus melakukan perbaikan regulasi terkait pemekaran daerah

BACA JUGA: Jika Daerah Bandel, BPK Lapor KPK

Dia pun berharap, daerah-daerah juga menggunakan hasil pemeriksaan BPK tersebut sebagai bahan masukan


“Kita terima itu sebagai realita dan kita jadikan sebagai bahan koreksi terutama bagi daerah2-daerah yang dinilai BPK seperti itu

BACA JUGA: Harta Pegawai Kemenkeu dan Keluarganya Bakal Diperiksa

Kita terima secara positif untuk kita ambil hikmahnya untuk melakukan perbaikan,” paparnya.

Diharapkan Gamawan, semua pihak agar bisa semakin obyektif dalam melihat realitas daerah pemekaranDikatakan, memang masih banyak sekali persoalan di daerah hasil pemekaran, antara lain masalah infrastruktur, personil, dan pembiayaan

Mantan Bupati Solok itu mengaku belum lama ini bertemu dengan salah seorang kepala daerah hasil pemekaran, yang menceritakan adanya sejumlah anak kekurangan gizi di daerahnya“Saya bilang, makanya jangan beli mobil banyak-banyak, jangan bikin kantor bagus-bagusDaerah pemekaran ini kan langsung bikin rumah dinas, bikin kantor, padahal bisa dibangun secara bertahapJadi harus pandai menggunakan uangJadi uang itu harus digunakan untuk prioritas meningkatkan kesejahteraan rakyatItu kan yang penting,” paparnya(sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sosialisasikan RHL Hingga ke Desa


Redaktur : Soetomo Samsu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler