jpnn.com, JAKARTA - Politikus Partai Nasional Demokrat (NasDem) Willy Aditya menyatakan langkah ketua umumnya, Surya Paloh, mengumpulkan legislator parpol berslogan 'Restorasi Indonesia' itu tidak ada hubungannya dengan pertemuan antara bos Media Group tersebut dengan Luhut Binsar Pandjaitan.
Surya Paloh bertemu Luhut di London, Inggris, pada Desember lalu.
BACA JUGA: Ssst, Konon Surya Paloh Tegaskan Sikap Begini terhadap Pemerintahan Jokowi
Selanjutnya, politikus senior cum pengusaha media itu mengumpulkan anggota Fraksi Partai NasDem DPR RI di kantor partainya pada Senin (16/1).
Willy pun menyindir pihak yang berupaya mengaitkan dua pertemuan yang tidak berhubungan itu.
BACA JUGA: Pak Luhut & Adian Napitupulu Bersitegang, Opung Panda Jadi Saksinya, Begini Ceritanya
"Ya itu cocoklogi namanya. Itu dia hal yang jauh panggang dari api," kata Willy saat dihubungi, Selasa (17/1).
Cocoklogi merupakan permainan logika untuk mencocokkan hal-hal yang tidak berhubungan menjadi seolah-olah berkaitan.
BACA JUGA: Willy Aditya Tegaskan NasDem Bukan Partai Baperan
Willy menegaskan pertemuan Surya Paloh dengan Luhut di London tidak banyak membahas perpolitikan. Menurut dia, kedua tokoh itu justru lebih banyak berbicara hal ringan sembari minum teh.
"Pak Surya kebetulan memang bertemu dengan Pak Luhut di London. Terus, ya, sebagai sahabat, kawan lama saja yang kebetulan sama-sama di London," tutur legislator NasDem di Komisi XI DPR RI itu.
Willy menambahkan Surya Paloh mengumpulkan pada legislator Partai NasDem untuk menegaskan dukungan untuk pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menurut Willy, dukungan NasDem itu berlaku hingga pemerintahan Jokowi - Ma'ruf Amin berakhir pada 2024.
"Itu harga yang harus kami tunaikan dan tuntaskan," ujar Willy.
Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR RI itu juga mengatakan pertemuan Surya Paloh dengan para legislator NasDem untuk memastikan komitmen parpolnya mendukung sistem proporsional terbuka di Pemilu 2024.
NasDem bersama parpol lain, seperti Golkar, PAN, Gerindra, PKS, Partai Demokrat, PKB, dan PPP bersepakat menolak penerapan sistem proporsional tertutup yang disuarakan PDIP.
"Ya, koalisi tentu kami jalan terus. Artinya, ini, kan, proses untuk kontestasi 2024," ucapnya.(ast/jpnn.com)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anies Baswedan Bakal Capres, Elektabilitas Nasdem Jeblok di Januari
Redaktur : Antoni
Reporter : Aristo Setiawan