jpnn.com, JAKARTA - Wartawan senior Panda Nababan mengungkapkan Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut B Pandjaitan pernah berselisih dengan anggota DPR Adian Napitupulu.
Menurut Panda, kejadian itu terjadi sekitar setahun lalu saat masih dalam masa pandemi Covid-19.
BACA JUGA: Toevallig, Analisis Panda Nababan soal Surya Paloh Tidak Hadiri Resepsi Putra Jokowi
“Pernah kejadian, Luhut memanggil aku sama Adian,” kata Panda dalam perbincangan yang diunggah kanal Total Politik di YouTube baru-baru ini.
Panda menuturkan pertemuan itu dilakukan di Grand Hyatt Hotel, Jakarta Pusat. Pertemuannya di dekat kolam renang.
BACA JUGA: Panda Nababan Punya Kisah soal Jokowi Tidak Mengopeni Menteri Pilihan Megawati
Pada saat itu, Adian juga membawa persoalan yang mau disampaikan kepada Luhut. Menurut Panda, anggota DPR dari PDIP itu sedang berupaya membereskan persoalan tanah bekas milik Keluarga Cendana di kawasan Bogor, Jawa Barat.
Panda menjelaskan Adian menilai Sofyan Djalil selaku kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) pada waktu itu tidak bersikap tegas dalam menyelesaikan persoalan tersebut. Adian, kata Panda, pernah meminta Luhut menegur Sofyan Djalil.
BACA JUGA: Kisah Panda Nababan Diminta Luhut Bantu Prabowo Bebaskan Hashim dari Rutan Salemba
Saat Adian dan Luhut berbicara soal itu, tiba-tiba suasananya menjadi tegang. Tiba-tiba Luhut meminta Adian dan Panda tidak memberikan problem kepada Jokowi.
“Aku enggak suka, ya, kalau kalian begitu,” kata Panda menirukan ucapan Luhut.
Intinya, Luhut meminta dua politikus PDIP itu tidak menambah beban pikiran presiden. “Tugasnya sudah berat,” kata Panda kembali menukil pernyataan Luhut.
Opung Panda -panggilan akrabnya- mengatakan pada pertemuan itu Adian menepis tudingan Luhut. Namun, Luhut menukas omongan Adian.
“Kau dengar, dong, aku omong. Kau aku nasihati,” kata Luhut kepada lawan bicaranya.
Lagi-lagi Adian yang menjadi lawan bicara Luhut langsung menimpali. “Enggak perlu aku dinasihati,” kata Panda menirukan pernyataan Adian.
Menurut Panda, pada pertemuan itu Adian mengatakan tidak pernah membawa persoalan kepada presiden. Adian juga mengatakan Jokowi tidak pernah komplain kepadanya.
Syahdan, Luhut meminta Adian bersikap tertib saat berinteraksi dengan Presiden Jokowi. Mantan tentara itu mengaku masih memanggil Jokowi dengan panggilan Bapak Presiden.
“Kalian, kan, seenaknya, mas, mas-lah, apa-lah,” ucap Luhut sebagaimana ditirukan Panda.
“Jangan kau lawan-lawan aku. Aku sudah biasa habisi orang,” ucap Panda kembali mengutip pernyataan Luhut.
Adian pun bereaksi untuk menanggapi pernyataan Luhut yang bernada mengancam itu.
Menurut Panda, pada saat itu Adian tidak menunjukkan rasa takut.
“Memang kenapa rupanya? Mau habisi aku? Aku ini sudah biasa diancam dengan kematian,” kata Panda menirukan ucapan Adian.
Keributan dan suasana tegang itu membuat Panda bereaksi.
“Ngapain kalian berdua jadi bertengkar begini? Kampungan,” kata Panda mengulangi pernyataannya kepada Adian dan Luhut.
Panda pun akhirnya tahu bahwa Luhut memanggilnya untuk ikut menghadapi Adian.
“Supaya Adian itu tertib kalau ketemu presiden,” kata politikus senior PDIP itu.
Namun, Panda mengakui hubungan antara Adian dengan Jokowi memang memiliki sejarah tersendiri.
Panda mengatakan Adian dikenal sebagai petarung dan biasa bergerak di bawah tanah. “Jadi, ada kedekatan dia secara khusus dengan Jokowi,” tutur Panda.(JPNN.com)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Temuan Adian Napitupulu Soal Infrastruktur Era Jokowi vs SBY, Mas AHY Perlu Tahu
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi