Jangan Pakai Surjan, Kerisnya Gaya Solo

Minggu, 22 November 2015 – 06:43 WIB
Wakil Gubernur DIJ yang juga Raja Pura Paku Alaman, Sri Paduka Pakualam IX mengembuskan napas terakhir pada Sabtu (21/11) sekitar pukul 15.10 WIB di RSUP Dr. Sarjito Jogjakarta. Foto: Setiaky A.Kusuma

jpnn.com - JOGJA - Keluarga Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat beberapa sudah datang bertakziah atas meninggalnya Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo Paku Alam IX. Di antaranya, GBPH Prabukusumo, KGPH Hadiwinoto dan GBPH Yudhaningrat.

Jenazah Paku Alam IX akan dimakamkan Minggu (22/11), diberangkatkan dari Pura Paku Alaman pada pukul 12.30 Wib.

BACA JUGA: Apa Wasiat Paku Alam IX?

"Ngarso Dalem (Sri Sultan HB X) besok akan hadir. Juga Mendagri mewakili Presiden dan juga Menteri Agama," beber Kawedanan Ageng Budoyo Pariwisoto KPH Indro Kusumo.

Mengenai pemakaian pakaian adat dalam prosesi pemakaman, dijelaskan, kerabat diminta menggunakan pakaian Jawi Jangkep. Jawi Jangkep itu maksudnya harus mantap.

BACA JUGA: Sejarah Astana Girigondo, Tempat Paku Alam IX Dimakamkan

"Pakai gaya Jogja ya jangkep. Jangan pakai surjan, kerisnya gaya Solo. Itu sudah nak pener. Walaupun dalam layataan tidak seharusnya pakai keris. Tapi sebagai melengkapi pakaian Jawi Jangkep lengkap menggunakan keris hanya pelengkap. Bukan untuk sipat kandel," terangnya. (riz/sam/jpnn)

BACA JUGA: Paku Alam IX Dimakamkan di Sebelah Mendiang Istri

BACA ARTIKEL LAINNYA... Djaduk Ferianto tentang Sosok KGPAA Paku Alam IX


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler