Jangan Sampai Ada BMI, Buruh Melarat Indonesia

Senin, 19 Oktober 2015 – 17:33 WIB
Kepala BNP2TKI Nusron Wahid. FOTO: dok/jpnn.com

jpnn.com - JAKARTA - Beban biaya penempatan TKI memang tergolong tinggi. Hal itu menyebabkan banyak TKI yang terjerat pada praktik pinjaman biaya pemberangkatan dan rela gajinya dipotong berbulan bulan untuk melunasi utang tersebut.

Untuk menyelesaikan persoalan ini, BNP2TKI melakukan terobosan. Yakni melakukan pembinaan kepada PPTKIS sehingga mampu melakukan penempatan TKI tanpa biaya.

BACA JUGA: Akbar Faizal Sebut Syarat NasDem Bubar

Nusron Wahid Kepala BNP2TKI dalam kunjungan kerjanya di lokasi Balai Latihan Kerja Luar Negeri (BLKLN) milik PT Pademangan Lestari Semesta di Tangerang mengatakan, sampai saat ini baru satu satunya PPTKIS yang membebaskan biaya penempatan. Yaitu PT Pademangan Lestari Semesta.

“Zero cost (tanpa biaya) ini menganut Electronic Industry Citizenship Coalition Code of Conduct yaitu norma yang diterapkan bahwa perusahaan industri electronik tidak boleh melakukan pemungutan biaya kepada tenaga kerja, biaya penempatan tenaga kerja tersebut harus ditanggung oleh perusahaan pengguna,” tambah Nusron.

BACA JUGA: Hendardi: Jokowi Tidak Efektif Dukung Pemberantasan Korupsi

Nusron menambahkan, saat ini pemerintah sedang berusaha untuk meningkatkan kesejahteraan para TKI. Karenanya berbagai upaya dilakukan. Salah satunya adalah meningkatkan gaji Buruh Migran Migran Indonesia.

“Upaya lainya adalah menurunkan biaya penempatan, sampai dengan menghapuskan sama sekali biaya penempatan,” ujarnya.

BACA JUGA: Bencana Asap, 10 Perusahaan Disanksi, 2 Dicabut Izinnya

“Jangan sampai ada BMI yang artinya Buruh Melarat Indonesia. Berangkat (jadi TKI) jual sawah, pulang jual rumah,” imbuh Nusron lantas terkekeh.

Nusron membeberkan, biasanya TKI yang bekerja disektor rumah tangga dibebani biaya yang tinggi. Biaya tinggi tersebut karena ada biaya calo dan sponsor. Oleh sebab itu, dia mengingatkan kalau mau kerja ke luar negeri, calon TKI jangan melalui calo dan Sponsor. “Langsung daftar saja di PPTKIS,” ujarnya. (mas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Malaysia Khawatir Kabut Asap Berlanjut 1 Bulan Lagi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler