jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi X DPR Hetifah Sjaifudian menilai harapan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim kepada guru untuk bisa berinovasi memang sangat penting. Menurutnya, membuat guru siap menghadapi perubahan zaman di era disrupsi ini merupakan sebuah tantangan.
Dia menegaskan bahwa hal ini bukan saja soal penguasaan teknologi dan metode pembelajaran baru dengan memanfaatkan perkembangan IT yang harus dikuasai guru. Menurut dia, yang terpenting adalah bagaimana guru bisa memberikan saran kepada murid untuk menyaring informasi.
BACA JUGA: Guru di Wamena Siap Mengajar Meski Masih Trauma
“Memang kalau dulu guru itu sumber informasi di mana mereka yang menyampaikan kepada murid-murid. Sekarang siswa itu sudah terbiasa mengakses informasi sendiri dan tugas gurulah untuk bisa memberikan saran bagaimana menyaring informasi. Tugas guru itu sangat berbeda” kata Hetifah dalam diskusi "UU 14/2005 Sejahterakan Guru?" di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (26/11).
Karena itu, Hetifah mengingatkan, jangan sampai anak-anak lebih senang menggunakan guru virtual atau mungkin pula tutorial via media sosial seperti YouTube daripada mendengarkan gurunya.
BACA JUGA: Guru Honorer di Garut Mogok Mengajar 28 November, Bisa Menjalar ke Daerah Lain
“Inilah tantangan terbesar yang dihadapi guru,” tegasnya.
Menurut Hetifah, ke depan perlu mengalokasikan dana untuk memastikan para guru bisa meningkatkan kompetensi maupun keterampilan baru mengikuti perkembangan zaman yang mungkin tidak diperoleh saat mereka menempuh pendidikan S1 atau D4 di Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK).
BACA JUGA: Sayang, Nadiem Makarim Belum Sentuh Persoalan Guru
Karena itu, kata dia, LPTK dan lembaga yang memproduksi guru seperti universitas dan perguruan tinggi harus mengubah cara mereka mencetak calon-calon guru.(boy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy