jpnn.com, JAKARTA - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) berharap PSBB yang telah diberlakukan pemerintah di Jabodetabek serta beberaps kota lainnya berhasil menekan penyebaran virus corona. Pasalnya, rakyat sudah berkorban banyak demi kebijakan tersebut.
"PSI berharap PSBB berhasil. Pengorbanan rakyat jangan disia-siakan. Setelah PSBB mudah-mudahan kehidupan bisa berangsur-angsur normal," kata Koordinator Juru Bicara Dewan Pimpinan Pusat Partai Solidaritas Indonesia (DPP PSI) Dara Nasution, Jumat (24/4).
BACA JUGA: PSI Minta Pemprov DKI Bekerja Untuk Rakyat, Bukan ke Panitia Balapan Mobil
Dara mengingatkan pemerintah untuk melaksanakan dua hal penting supaya PSBB berhasil secara maksimal mengurangi wabah sehingga pengorbanan rakyat yang menderita karena kehilangan penghasilan selama PSBB tidak sia-sia.
Pertama pemerintah benar-benar harus melaksanakan PSBB secara ketat agar efektif menurunkan penyebaran wabah.
BACA JUGA: Pemprov DKI Sudah Habiskan Rp 200 M untuk Formula E 2021, PSI: Itu Bisa Beli 1,3 Juta Paket Sembako
"Pelaksanaan PSBB jangan setengah hati seperti PSBB dua minggu lalu di Jakarta. Jalanan masih macet. Tidak ada penegakan hukum atau sanksi bagi yang keluar rumah. Hasilnya, peyebaran wabah tetap terjadi. Kasihan juga kepada rakyat yang sudah berkorban tidak bekerja namun dikhianati oleh warga lain yang bandel. Intinya PSBB harus sangat ketat," tegas Dara.
Kedua, pemerintah harus siapkan swab test (PCR) masif dan gratis selama PSBB. Hanya dengan test yang masif dan gratis PSBB befungsi maksimal.
BACA JUGA: PSI: Anies Harus Pastikan PSBB Efektif, Jangan Sia-siakan Pengorbanan Rakyat
"Tanpa test masif dan gratis, PSBB akan sia-sia. Dengan test kita jadi tahu siapa saja dan di mana saja penyebaran COVID-19. Kita jadi tahu kluster penyebaran virus sehingga bisa diantisipasi penyebarannya," terang Dara.
Jika dua hal di atas diterapkan selama PSBB, PSI berharap sebulan ke depan kehidupan mulai berangsur-angsur normal. “Saya berharap setelah PSBB kehidupan mulai normal. Tentu dengan tetap memperketan gaya hidup seperti tetap menjaga jarak, sering cuci tangan dan memakai masker," ujar dia.
Setelah PSBB kantor, mal, tempat makan harus tetap menerapkan standar jarak antar pengunjung atau karyawan. Warga tetap menjaga jarak, menggunakan masker dan sarung tangan, juga wajib mencuci tangan dengan sabun tiap dua jam. Ini sebagai langkah preventif ketika wabah diyakini belum benar-benar mereda.
"Ini harapan kita semua. Ketika PSBB berakhir, buruh kembali bekerja, kuli panggul bisa dapat penghasilan, pegawai mulai masuk kantor lagi, penjaga toko dan mal kembali bisa bertugas, tukang gado-gado, bakso, dan ketoprak kembali bisa berjualan seperti biasa," pungkas Dara. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil