Jangkrik Bos Part 2 Kurang Lucu

Senin, 28 Agustus 2017 – 03:27 WIB
Tora Sudiro diapit Abimana Aryasatya (kiri) dan Vino G. Bastian saat memperkenalkan trailer Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss Part 2 pada Selasa lalu (1/8). Foto: Fedrik Tarigan/Jawa Pos

jpnn.com - Jangkrik Boss Part 1 memegang rekor sebagai film Indonesia terlaris sepanjang masa dengan 6,8 juta penonton. Setahun berlalu, sekuelnya siap diluncurkan. Bisakah menyamai pendahulunya?

Jangkrik Boss Part 2 diputar di bioskop pada 31 Agustus mendatang. Di bawah arahan sutradara Anggy Umbara, film itu masih memasang pemain yang sama. Ada Abimana Aryasatya (Dono), Vino G. Bastian (Kasino), Tora Sudiro (Indro), dan dedengkot Warkop DKI Indro.

BACA JUGA: Syuting Film Layar Lebar Pertama di Tarakan Sedot Perhatian Warga

Ceritanya melanjutkan bagian pertama. Ketiga sahabat mencari harta karun ke Malaysia bersama Sophie (Hannah Al Rashid). Misi tak berjalan mulus karena petanya dibawa gadis Malaysia bernama Nadia (Fazura).

Jika Part 1 terinspirasi dari film CHIPS (1982), Part 2 diangkat dari film Setan Kredit (1982) dan IQ Jongkok (1981). ”Tiga film itu merupakan film Warkop favorit saya karena jokes-nya khas dan cerdas,” ujar Anggy ditemui setelah gala premiere di CGV Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat malam (25/8).

BACA JUGA: Gerbang Neraka Segera Tayang, Janjikan Kengerian Berbeda

Film pertama berhasil menjaga tawa penonton untuk terus hadir. Sayang, kemampuan itu tak muncul lagi. Komposisi lelucon tidak begitu banyak. Dialog terasa berbelit dan diucapkan secara cepat. Guyonan slapstick pun masih jadi andalan.

Ada usaha menampilkan efek CGI dan visual. Misalnya, saat dada Kasino membesar akibat serum yang disuntikkan ilmuwan cantik (Nora Danish). Namun, tekniknya kurang rapi sehingga terlihat artifisial.

BACA JUGA: Vino G. Bastian Berharap Jokowi Nonton Warkop DKI Reborn Part 2

Tawa penonton justru muncul karena kehadiran karakter-karakter pendamping seperti pocong dan kuntilanak. Kuatnya chemistry yang terbentuk antara Tora, Abi, dan Vino menjadi penolong besar untuk bisa membuat penonton menilai bagus film tersebut.

Sebagai kejutan, Falcon Pictures selaku rumah produksi membeli hak cipta tiga film lama, yaitu Gitar Tua Rhoma Irama (1977), Sundelbolong (1981), dan Jaka Sembung sang Penakluk (1981).

Dibantu dengan teknologi, tak perlu heran jika melihat ketiga pemeran utama masing-masing film ”dimunculkan” seolah beradu peran bersama para cast. Yakni Rhoma Irama, mendiang Suzanna, dan Barry Prima.

”Kami ingin memberikan tribute untuk film Indonesia sekaligus aktor dan aktris senior yang melegenda,” ujar Anggy.

Sejumlah twist disiapkan Anggy. Misalnya, Indro Warkop DKI yang pada film pertama hanya berwujud imajiner kini memiliki peran yang lebih konkret. Yang pasti, walaupun tidak selucu Part 1, Part 2 tetap bikin tertawa meski tidak sebanyak pendahulunya.

Demi bisa menyamai atau, bahkan, melebihi rekor penonton yang sudah mereka catat itu, Falcon Pictures menyiapkan promosi masif. Frederica sebagai produser mengungkapkan, promosi dilakukan sejak pekan pertama Agustus. Target sasarannya adalah masyakarat di perkotaan hingga permukiman pinggiran.

Sejumlah kegiatan dilakukan para pemain. Mulai acara on air hingga jumpa fans. Bentuk kegiatannya dibuat merakyat supaya bisa dihadiri ratusan orang.

Misalnya, mengadakan lomba makan kerupuk di kawasan Kali Malang, bagi-bagi tahu bulat di Kebayoran Baru, hingga jualan kopi di Jalan Sudirman saat car free day.

Ketika gala premiere, para cast utama juga tak lupa menyapa fans. Ratusan orang memenuhi area CGV hingga berdesak-desakan. Hal itu menunjukkan bahwa antusiasme fans dan penonton cukup besar.

Menurut Frederica, dengan turun langsung menyapa penggemar, dirinya ingin publik menganggap Warkop juga bagian dari mereka, bukan lagi sebagai artis ternama yang seolah tak tersentuh.

”Apalagi film pertamanya laris banget. Kami mau buat masyarakat merasakan bagaimana bertemu langsung dengan para cast,” kata Frederica.

Jeda setahun dengan film pertama disengaja Frederica untuk menumbuhkan rasa kangen fans. Semakin kangen, fans bakal semakin antusias menyaksikan sambungan cerita bagian pertama.

Saat ini Frederica merencanakan proyek remake film Warkop lagi. Tahapannya kini ada di penggarapan naskah dan pengembangan ide cerita.

”Sutradara sama penulis naskahnya ganti,” ujarnya. Misi Falcon Pictures adalah merilis remake film Warkop DKI setiap dua tahun sekali. (len/c25/ayi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 5 Hal yang Bikin Film Wiro Sableng Layak Ditunggu


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler