Janji, Semua Rumah Harus Dialiri PDAM

Sabtu, 06 Januari 2018 – 18:16 WIB
PDAM. Foto: JPG

jpnn.com, SURABAYA - PDAM Surya Sembada menargetkan, seluruh rumah warga di Surabaya mendapatkan pasokan air tahun ini.

Karena itu, perusahaan milik pemkot tersebut mulai melakukan pendataan ke kelurahan untuk mengetahui daerah mana saja yang sudah teraliri air 100 persen.

BACA JUGA: PDAM Janji Tak Ada Lagi Kekurangan Air

Berdasar data yang terhimpun, ternyata baru tiga kelurahan yang menyatakan bahwa semua rumah menjadi pelanggan PDAM.

Tiga kelurahan tersebut adalah Kelurahan dr Soetomo, Kecamatan Tegalsari; Kelurahan Ketabang, Kecamatan Genteng; dan Kelurahan Perak Barat, Kecamatan Krembangan.

BACA JUGA: Bikin Pusing, Distribusi Air PDAM Belum Merata

Lurah di tiga wilayah itu telah menyatakan bahwa tidak ada satu pun rumah warga yang belum teraliri air.

"Kalau ada yang belum dapat, silakan protes. Nanti kami sambung. Semua rumah harus tersambung PDAM," jelas Dirut PDAM Mujiaman Sukirno.

BACA JUGA: Terpaksa Mandikan Jenazah dengan Air Hujan

Mujiaman sudah berjanji ke wali kota untuk mengatasi masalah ketersediaan air.

Tahun lalu targetnya tercapai. Yakni, penambahan kapasitas produksi dari 10 ribu liter per second (lps) menjadi 11 ribu lps.

Karena itu, tahun ini tidak boleh ada rumah warga yang belum teraliri air.

Bukan hanya kelurahan yang didata. PDAM juga bakal berkoordinasi dengan dinas pendidikan (dispendik) untuk mendata SD, SMP, SMA, dan SMK, baik negeri maupun swasta, yang kekurangan pasokan air.

Asosiasi restoran, hotel, hingga minimarket juga diminta mendeklarasikan bahwa mereka sudah mendapatkan hak atas air.

Mujiaman menerangkan, data yang masuk memang belum banyak. Dia mengharapkan berbagai pihak yang diajak bekerja sama segera mengumpulkan berkas cakupan layanan air.

Jika memang masih banyak warga atau instansi yang belum teraliri, PDAM tak mempermasalahkan.

Justru dari data tersebut, PDAM bisa memetakan kebijakan yang harus diambil.

Alumnus Teknik Kimia Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tersebut optimistis target zero tidak dapat air (TDA) bisa terwujud dalam waktu 12 bulan.

Saat ini PDAM sudah menyiapkan Rp 520 miliar untuk mewujudkan tekadnya itu.

Manajer Sekretariat PDAM Ari Bimo Sakti telah menyebar surat-surat itu ke seluruh lurah pada Oktober-November tahun lalu.

Petugas kelurahan diminta berkoordinasi dengan RT/RW setempat untuk mendata apakah masih ada warga yang belum teraliri air.

"Belum semua yang mengumpulkan. Tapi, sampai sekarang masih tiga kelurahan yang menyatakan 100 persen teraliri," jelasnya.

Wilayah utara biasanya sulit air. Namun, di Perak Barat, seluruh warganya telah teraliri.

Menurut Bimo, area permukiman di Perak Barat lebih tertata daripada daerah lainnya.

Dengan begitu, jaringan PDAM bisa masuk dengan mudah. "Di sana kan kawasan rapi. Banyak perumahan tentara," lanjutnya.

Sementara itu, dua kelurahan lainnya tidak begitu mengagetkan. Sebab, Ketabang dan dr Soetomo berada di tengah kota.

Daerah tersebut dekat dengan Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) Ngagel. Selain itu, permukiman kumuh sulit ditemukan.

Legalitas tanah menjadi salah satu ganjalan PDAM untuk memasang jaringan. Misalnya, daerah bantaran rel kereta api.

PDAM tidak bisa memasang meteran air karena lahan itu milik PT KAI. Solusinya, PDAM bakal membuat master meter di pinggir jalan.

Alat tersebut bakal mengaliri 50 hingga 100 kepala keluarga. "Tahun ini targetnya 50 master meter," jelasnya.

Saat ini PDAM telah mengaliri 96,49 persen atau 550.237 pelanggan. Meski jaringan PDAM luas, ada sejumlah wilayah yang tekanan airnya rendah.

Karena itu, penambahan jaringan tersebut harus diikuti dengan peningkatan kapasitas produksi. (sal/c7/git/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kekeringan, 3 Bulan PDAM Tak Mengalir


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler