jpnn.com, JAKARTA - Kamaruddin Simanjuntak meragukan hasil autopsi ulang Brigadir J yang telah diserahkan tim dokter forensik gabungan ke Bareskrim Polri.
Kuasa hukum Brigadir J itu meragukan penyebab jari-jari ajudan Irjen Ferdy Sambo itu patah karena tersambar peluru.
BACA JUGA: Kamaruddin Jemput 5 Surat Kuasa Baru Keluarga Brigadir J, Ferdy Sambo-Benny Mamoto Siap-Siap Saja
"Harus diuji nanti, coba dipraktikkan dulu, bisa enggak ditembak kesambar kuku. Kalau enggak bisa berarti kan bohong. Harus bisa dipraktikkan yang disebut scientific investigation crime, apa-apa itu," kata Kamaruddin kepada wartawan.
Kamaruddin juga menilai tim dokter forensik gabungan itu belum profesional karena menyimpulkan tak ada tanda-tanda penganiayaan pada tubuh Brigadir J.
BACA JUGA: Sebaiknya Polri Segera Menahan Putri Candrawathi, Kamaruddin Punya Kecurigaan Begini
"Dia perlu kita sekolahkan lagi itu ke luar negeri supaya pintar dia karena si tersangka atau pelaku mengatakan dianiaya dulu, jambak-jambak dulu, sedangkan dokter mengatakan tidak ada penganiayaan," ujar Kamaruddin.
Sebelumnya, tim dokter forensik gabungan yang mengautopsi ulang Brigadir J menemukan jari-jari patah pada tangan ajuda Irjen Ferdy Sambo itu.
BACA JUGA: Kamaruddin Sudah Kantongi Surat Kuasa, Nyonya Putri dan Ferdy Sambo Pasti Gemetar
Ketua tim dokter forensik gabungan dr Ade Firmansyah mengatakan ada dua jari pada tangan kiri Brigadir J yang patah.
Kedua jari itu, yakni kelingking dan manis. Adapun jari-jari Brigadir J itu patah karena tersambar peluru yang ditembakkan.
"Jarinya itu (patah) arah alur lintasan anak peluru, jelas sekali peluru keluar mengenai jarinya. Jadi, itu memang alur lintasan, kalau bahasa awamnya mungkin tersambar," kata Ade kepada wartawan, Senin (22/8). (cr1/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Dean Pahrevi