Jari Pedagang Dibacok, Rp50 Juta Dirampas

Sabtu, 15 Februari 2014 – 05:21 WIB

jpnn.com - TANGERANG - Aksi perampokan kembali terulang di Kota Tangerang. Bahkan, kini para pelakunya tak segan-segen melukai korbannya. Apes dialami juragan sembako bernama Adi Kurniawan, 28, yang dilukai kawanan perampok saat perjalanan pulang ke rumahnya di Jalan Baru, Kampung Bayur, Kelurahan, Pabuaran Tumpeng, Kecamatan Karawaci, Kamis (13/2) sore.

Adi kehilangan tas berisi uang tunai Rp 50 juta, 2 buah smartphone dan dompet berisi uang tunai Rp 3 juta saat dirampok empat pria bersenjata api dan golok. Selain itu, korban juga mengalami luka akibat tusukan senjata tajam saat mempertahankan tas miliknya yang hendak dirampas tersebut.

BACA JUGA: Sidang Suami Bunuh Istri Ricuh

Kasus perampokan itu, terjadi sekitar pukul 17.30 sore. Saat itu, Adi baru saja menutup tempat usahanya di daerah Kecamatan Karawaci. Lantas warga Jalan Tegal Sari I No.3, RT 01/11, Kelurahan Sukasari, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang itu hendak pulang ke rumahnya. Tepatnya di lokasi kejadian, tiba-tiba kendaraan yang tumpangi oleh korban dihadang empat pelaku yang berboncengan dua sepeda motor.

Selanjutnya salah satu pelaku langsung menghampiri korban dan berteriak untuk membayar utangnya. Karena merasa tidak punya utang Adi Kurniawan berdalih mungkin salah orang. Tapi pelaku malah merebut tas disamping korban.
 
Melihat niat jahat pelaku, korban berusaha membela diri dengan cara mempertahankan tas yang berisi uang tunai sebesar Rp 50 juta, 2 buah handphone dan dompet berisi uang tunai Rp 3 juta. Namun, upaya tersebut tidak membuahkan hasil karena pelaku menodongkan senjata api dan menghunuskan senjata tajam hingga melukai tangan korban.

BACA JUGA: Nyabu di Pasar, PNS Diciduk

Setelah berhasil merampas tas tersebut, para pelaku langsung tancap gas melarikan diri. Sementara korban hanya bisa pasrah ketika uang puluhan juta hasil penjualan sembako dibawa kabur para pelaku. Modus perampokan dengan modus menuduh berutang itu tergolong baru. Kasus perampokan itu kemudian dilaporkan ke Markas Polres Metro Tangerang Kota.

Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Riad mengatakan kasus perampokan itu masih diselidiki. Saat ini, angota reserse masih memintai keterangan sejumlah saksi mata dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). ”Kasus perampokan masih dalam lidik,” terangnya singkat.

BACA JUGA: Sindikat Perdagangan Senpi Illegal Dibongkar

Saat ditanya apakah pelaku perampokan ini sama dengan perampokan nasabah bank sebelumnya? Riad menyatakan kelompok ini berbeda karena sebelumnya dengan modus gembos ban. Tapi kali ini langsung menghampiri korban dan merampas lalu melukai.

Untuk diketahui, dua kasus perampokan yang menggunakans senjata api terjadi sepanjang Senin (10/2) sore dan Selasa (11/2) siang bolong lalu, hingga kini belum terungkap. Bahkan, salah satu korban perampokan yang juga nasabah bank terpaksa dilarikan ke RSUD Tangerang akibat dibacok pelaku perampokan karena mempertahankan uang tunai Rp 100 juta yang hendak dirampas.

Naas itu dialami Marta, 35, karyawati perusahan suku cadang mobil yang dihadang oleh dua perampok usai mengambil uang tunai Rp 100 juta  di Bank BCA Cabang Pasar Anyer di Jalan Kisamaun, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang.

Mobil Daihatsu Xenia B 1765 CFD yang ditumpangi korban tiba-tiba mengalami kempes ban sebelah kiri bagian belakang di Jalan Kali Pasir, Kecamatan Tangerang Kota Tangerang. Saat korban menepikan kendaraannya, para pelaku yang menaiki dua motor langsung  memecahkan kaca samping kiri depan mobil yang disopiri Marta.

Para pelaku berusaha mengambil tas beriisi uang Rp 100 juta. Marta berusaha merebut kembali tasnya yang sempat dipegang pelaku. Namun, upaya tersebut tidak membuahkan hasil setelah pelaku membacok tangan dan pundak korban.

Kasus perampokan lainnya juga terjadi di Komplek Peruri Blok H, No.1, Gang H. Mencong, RT 03/03, Kelurahan Sudimara Timur, Kecamatan Ciledug. Senin (10/1) sekitar pukul 18.00, toko kelontong milik Haryanto, 50 didatangi empat pelaku perampokan.

Para pelaku lantas menggasak uang tunai Rp 20 juta hasil penjualan toko kelontong yang didapatkan hari itu. Pemilik toko tak berkutik saat pelaku menunjukkan senjata api dan mengancam akan menembaknya bila melawan. (gin)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Awas, Cokelat Berisi Narkoba dan Perangsang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler