Jaringan Kaum Muda Tekankan Arti Penting Pancasila

Sabtu, 01 Juni 2019 – 21:11 WIB
Jaringan Kaum Muda (JKM) turut memperingati Hari Kesaktian Pancasila dengan menggelar acara bertema Pancasila dan Islam. Foto: JKM

jpnn.com, JAKARTA - Jaringan Kaum Muda (JKM) turut memperingati Hari Kesaktian Pancasila dengan menggelar acara bertema Pancasila dan Islam di Restoran Handayani, Jakarta Timur, Sabtu (1/6).

Beberapa inisiator JKM yang hadir antara lain mantan Ketua Umum PP GPII Karman BM, Mulyadi (mantan ketua umum PB HMI) dan Chrisman Damanik (mantan ketua Presidium GMNI).

BACA JUGA: Pancasila dan Ancaman Amplifikasi Hoaks

Ada pula mantan ketua umum PP KAMMI) Kartika, Beni Pramula (mantan ketua umum DPP IMM), beserta kader-kader Organisasi Kepemudaan (OKP) Kelompok Cipayung.

BACA JUGA: GERCIN: Masyarakat Harus Bersatu Merawat NKRI Sesuai Ideologi Pancasila

BACA JUGA: Terbukti, Indonesia Mampu Melewati Semua Ujian dengan Berhasil

Sementara itu, pembicara yang hadir antara lain mantan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudi Latif dan Ketua Umum Perhimpunan Gerakan Kebangsaan (PGK) Bursah Zarnubi.

Yudi Latif menerangkan, ada tiga tahap untuk mengembangkan Pancasila. Pertama, pengembangan tata nilai. Basis nilai ada di sila pertama sampai ketiga.

BACA JUGA: Buya Syafii: Jangan Sampai Terbelah, Bahaya!

"Harmoni keragaman akan tercipta dengan hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, dan hubungan manusia dengan alam," kata Yudi.

Kedua, tata kelola. Kunci tata kelola Indonesia diapit antara sila ketiga dan kelima. Tugas tata kelola ini dilakukan oleh lembaga negara.

Ketiga, tata sejahtera. Menurut Yudi, tidak ada ideologi tak mempunyai mimpi kemakmuran. Di Indonesia, jalur kemakmuran dilakukan secara gotong royong.

“Untuk membangun tata nilai ini diperlukan komunita skarena komunitas ini sangat penting. Jadi, berikan tempat, jangan dibatasi,” terangnya.

Dia menerangkan, konflik sosial bukan hanya di dalam relasi ekonomi, melainkan juga keagamaan.

“Ketegangan dalam negara bisa terjadi dalam beberapa hal, yaitu ketegangan sosial, ketegangan dalam perbedaan suku etnis dan perbedaan partai politik, serta ketegangan ekonomi,” pungkasnya. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jaga Persatuan, Warga Karet Tolak Aksi Inkonstitusional soal Pemilu 2019


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler