jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Anam meminta PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) lebih sigap dan memiliki mitigasi yang baik mengantisipasi risiko gangguan jaringan.
Mufti tak pengin pelanggan Telkom mengalami kerugian besar.
BACA JUGA: Mufti Anam Kritik Mendag soal Pasar Rakyat, Ada Kata Anak Tiri
”Pertama tentu saya sampaikan apresiasi seluruh karyawan Grup Telkom yang berjibaku mengatasi masalah gangguan beberapa hari terakhir. Ini menjadi pelajaran bagi manajemen Grup Telkom untuk lebih sigap lagi, untuk memiliki mitigasi yang baik,” ujar Mufti saat dihubungi, Jumat (24/9).
Mufti mengatakan jaringan yang sempat down telah merugikan banyak pihak, mulai dari sektor bisnis, pendidikan, hingga pemerintahan.
BACA JUGA: Mufti Anam Minta Pemerintah Tegas Soal Moratorium Pabrik Semen
”Para pelapak online yang menjual produk-produk UMKM dirugikan. Pembelajaran jarak jauh juga terganggu. Lalu seleksi kompetensi dasar calon ASN di berbagai daerah terimbas dan bahkan ditunda. Itu mengganggu siklus rekrutmen pegawai hingga guru yang sangat diperlukan dalam melayani masyarakat. Telkom harus paham itu,” ujarnya.
Mufti berharap proses perbaikan bisa terus dikebut. Saat ini, jaringan internet mulai pulih, tetapi sejumlah konsumen merasakan kondisinya belum prima seperti ketika tidak ada gangguan.
BACA JUGA: Pertamina Dikeluarkan dari Indeks JP Morgan ESG EMBI, Mufti Anam: Itu Tamparan Keras
Politikus PDI Perjuangan ini menyarankan Grup Telkom memberikan kompensasi kepada pelanggan atas kerugian yang dialami pelanggan karena jaringan internet yang down.
”Grup Telkom harus memberikan semacam kompensasi karena kejadian kemarin itu merugikan banyak orang. Sama seperti pemegang lisensi Piala Eropa beberapa waktu lalu, kan sempat ada gangguan di awal, lalu mereka beri kompensasi perpanjangan langganan gratis melihat Liga Inggris selama waktu tertentu,” kata Mufti.
Menurut Mufti pemberian kompensasi ketika ada gangguan adalah standar operasi yang banyak dilakukan perusahaan-perusahaan besar demi menjaga loyalitas pelanggan serta menegakkan reputasi korporasi.
”Jangan mentang-mentang lini bisnis Grup Telkom ini memegang market share terbesar, lalu ketika ada gangguan tetap santai dan tidak mau memberikan kompensasi. Kalau begini terus, pasti akan ditinggalkan pelanggan,” ujarnya.
”Bentuk kompensasinya misalnya turunkan tarif sementara waktu karena memang beberapa hari ini internet masih terasa agak lambat, atau bisa juga langsung beri bonus paket data ke pelanggan,” imbuh Mufti.
Grup Telkom mengalami gangguan Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) Jawa-Sunda-Kalimantan (Jasuka). Perbaikan kabel bawah laut Jasuka diperkirakan butuh waktu sebulan. Telkom sudah menyiapkan strategi agar kualitas layanan tidak terganggu.
Vice President Corporate Communication Telkom Pujo Pramono mengatakan PT Telkom terus berusaha meningkatkan kualitas layanan sebagai dampak gangguan. Telkom akan segera melakukan penyambungan kabel laut yang didahului berbagai persiapan dan perizinan.
"Upaya-upaya yang kami lakukan untuk peningkatan kualitas layanan antara lain dengan melakukan rerouting trafik sebagai alternatif jalur komunikasi menuju Batam. Di samping itu, juga melakukan penambahan kapasitas link untuk beberapa destinasi yang masih menunjukkan occupancy tinggi," kata Pujo dalam keterangan resminya. (*/adk/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Adek