Jasad Anak Ditemukan Mengapung di Gendongan Ayahnya

Jumat, 01 Agustus 2014 – 02:35 WIB

jpnn.com - KUALA KAPUAS – Total korban tewas pada kecelakaan feri penyebrangan di Panamas Kecamatan Selat, Kabupaten Kapuas, Kalteng, menjadi 17 orang. Terakhir ditemukan adalah Syahrani (22) dan anaknya Mukammad Gunem (1,3).

Saat ditemukan, posisi Gunem berada dalam gendongan ayahnya. Keduanya mengapung di Murung Keramat, tak jauh dari tempat kejadian perkara (TKP), Kamis (31/7), pagi.

BACA JUGA: Xenia Masuk Jurang, Dua Tewas

Sedangkan Lia (22) --ibu dari Gunem yang juga istri dari Syahrani-- juga jadi korban dan sudah ditemukan sesaat setelah kejadian, Selasa (29/7) lalu.

“Syahrani, Lia dan anaknya Gunem  sudah dibawa ke rumah duka di Desa Teluk Palinget dan langsung dikuburkan dalam satu lobang,” kata Kades Teluk Palinget, Rahwandi.

BACA JUGA: Santap Daging Ular Keramat, Enam Warga Kejang-kejang

Sesuai data laporan dari pihak keluarga yang masuk ke posko, maka semua korban sudah berhasil ditemukan.  Namun sejumlah tim baik dari Polres kapuas, Kapal Sadewa 7003 Mabes Polri (BKO Polda Kalteng), Tim SAR, TNI, BPBP, emergency, rescue dan sejumlah masyarakat Kabupaten Kapuas, terus melakukan upaya pencarian.

Pencarian tersebut dilakukan di sekitar tenggelamnya kapal feri maut itu dan tim juga menyisiri lokasi-lokasi pinggir sungai Kapuas tersebut. “Kami takut ada penumpang yang tidak ada keluarganya di feri yang tenggelam itu, sehingga korban tersebut tidak masuk dalam daftar nama-nama korban yang sudah di data,” kata Kapolres Kapuas, AKBP Ruli Agus Pramono, kemarin (31/7).

BACA JUGA: Libur Lebaran, 11 Orang Tewas

Ia menambahkan, sesuai pencarian nasional bahwa pencarian tersebut dilakukan selama tujuh hari. Namun, kata Ruli, jika sampai sore hari ini (kemarin, red) tidak juga ditemukan lagi adanya korban, maka pihaknya akan mengehentikan aktifitas pencarian.

“Kami berharap korban yang terakhir ditemukan itu adalah korban terakhir dari musibah tenggelamnya kapal feri tersebut,” ujarnya.

Ruli menuturkan, sementara dari data korban yang sudah ditemukan tewas sebanyak 17 orang. Di mana, terkahir ditemukan, Rabu (30/7) sekitar pukul 06.30 WIB pagi tadi yaitu Syahrani (22) dan Gunem (1,3).

“Berdasarkan data jumlah penumpang pada update yang terakhir ada sebanyak 74 penumpang,” papar dia.

Jika sebelumnya dari data di Posko, korban tewas sebanyak 16 orang, ternyata hanya 15 saja. Telah terjadi kesalahan data. Di mana, korban tewas atas nama Anita (20) ternyata sama dengan yang tercatat dengan nama Marita, sehingga yang tadinya jumlah korban tewas 16 orang itu sebenarnya cuma 15 orang. Dengan dua korban terakhir, maka jumlahnya menjadi 17 orang.

Sementara itu, Kapal Sadewa 7003 Mabes Polri (BKO Polda Kalteng) dan tim SAR juga terlihat ikut membantu pencarian dengan melakukan penyisiran di pinggiran Sungai Kapuas. Kompol Eko Santoso, selaku Kapten Kapal tersebut mengaku akan terus berupaya membantu Polres Kapuas untuk melakukan pencarian terhadap korban kapal feri Panamas itu.

“Dari awal kami sudah mengerahkan beberapa perahu karet untuk membantu melakukan evakuasi terhadap korban. Kami terus akan membantu sampai benar-benar pencarian dihentikan,” ungkap Eko Santoso. (bad/ron)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Kelompok Pemuda Nyaris Bentrok


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler