jpnn.com, SURABAYA - Polrestabes Surabaya menghadapi kendala mengungkap identitas mayat yang ditemukan di kompleks Makam Kembang Kuning pada Sabtu sore lalu.
Yakni, kondisi jasad yang gosong. Kondisi tersebut membuat sidik jari mayat itu sulit dikenali.
BACA JUGA: Teka-teki Penemuan Mayat Gosong
"Mayat sudah hangus. Jadi, otomatis beberapa bagian penting untuk identifikasi telah rusak," jelas Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Shinto Silitonga.
Meski gigi mayat tersebut lengkap, identifikasi tidak bisa dilakukan dengan mudah.
BACA JUGA: Mayat Tanpa Busana Ditemukan Membusuk di Kamar Indekos
Sebab, polisi tidak memiliki data pembanding. "Karena itu, kami mengimbau masyarakat mengecek kembali apakah ada anggota keluarga yang tiba-tiba menghilang secara misterius," kata Shinto.
Berdasar otopsi, ciri-ciri fisik mayat pria tersebut diketahui.
BACA JUGA: Mayat Pria dengan BH di Dada dan Mulut Terikat Mengapung di Laut
Di antaranya, memiliki hidung pesek, bibir tipis, dan kuping lancip.
"Bagian belakang rambutnya dicukur tidak merata," ungkap alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) 1999 itu.
Shinto menegaskan, pihaknya memberikan pernyataan berdasar fakta di lapangan. Penyidikan tidak menyimpulkan adanya ciri-ciri pembunuhan terhadap mayat tersebut.
"Kita berbicara soal fakta saja. Sebab, dari hasil otopsi, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuhnya," ucap perwira dengan dua melati di pundak itu.
Beberapa fakta sudah ditemukan polisi dari pantauan lapangan. Salah satunya adalah lighter atau korek api yang ditemukan tidak jauh dari lokasi mayat.
"Memang, fakta ini baru saja kami ketahui setelah memperhatikan kembali data-data olah TKP," ujar Shinto.
Dia enggan berspekulasi adanya tindakan yang disengaja dalam kematian pria tersebut.
Apalagi, beberapa bagian tubuh mayat itu rusak karena terbakar.
"Sebelumnya, kami berupaya melakukan pencocokan dengan database. Tapi, hasilnya masih tidak akurat," tutur polisi asal Medan itu.
Pada hari kejadian, Shinto dan timnya memang menemukan satu identitas yang diduga korban.
Nama tersebut muncul setelah pembandingan sidik jari dengan database dikerjakan.
Namun, setelah dilakukan konfirmasi, nama itu merupakan warga Tenggilis dan masih hidup.
"Jadi, kalau ada simpang-siur soal sudah ditemukannya identitas, itu bohong," tegasnya.
Polisi tidak menyerah untuk mengungkap kasus tersebut. Fakta-fakta yang ditemukan akan dirangkai sedemikian rupa untuk menyelidiki siapa pria tersebut dan bagaimana dia meninggal.
"Kami akan ungkap kalau memang sudah menemukan bukti kuat untuk menunjang semua argumen," tutur mantan Kasatreskrim Polresta Tangerang itu. (bin/han/c23/fal/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sopir Biarkan Jenazah Telantar di Pinggir Jalan
Redaktur & Reporter : Natalia