Jasin: Tak Benar KPK Bergeser ke Pencegahan

Jumat, 15 Januari 2010 – 21:28 WIB
JAKARTA - Wakil Ketua KPK Bidang Pencegahan, Mochammad Jasin, membantah bahwa penanganan kasus korupsi saat ini telah bergeser dari penindakan ke pencegahanMenurutnya, baik pencegahan dan penindakan itu harus sejalan.

M Jasin berpandangan, temuan berindikasi korupsi bisa saja diselesaikan dengan cara mengubah sistem, terutama untuk kasus besar (massive) dan merata di hampir seluruh Indonsia

BACA JUGA: Pansus Belum Jadwalkan Pemangilan SBY

Kasus korupsi pengadaan mobil pemadam kebakaran, upah pungut dan pemberian fee di enam Bank Pembangunan Daerah (BPD) menurutnya, adalah beberapa contohnya.

"Kita nangkap orang, tapi sistemnya nggak diubah, akan terus terulang," katanya, Jumat (15/1).

Kasus terbaru, lanjut Jasin, contohnya adalah penggunaan Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang pendidikan
Dari 39 yang dikaji selama Agustus sampai Desember 2009, mayoritas melakukan penyimpangan

BACA JUGA: KPK Didesak Tangani Kasus Gubernur Bengkulu

Modus yang terkuak, antara lain mulai dari tak sesuainya perencanaan dengan (pelaksanaan) di lapangan, sampai sulitnya pengawasan sebab pemerintah daerah tak menyerahkan laporan ke pusat.

"Kalau kepala sekolah yang menyelewengkan, kita nggak bisa tindak, karena dia bukan penyelenggara negara
Kalau Pimpro-nya, baru bisa," jelas M Jasin pula.

Meski begitu, diakui olehnya kalau perubahan sistem tak selamanya bisa mengubah mentalitas aparat

BACA JUGA: Polisi Segera Pulangkan Mata-mata CIA

Pembenahan di Bea Cukai Tanjung Priok misalnya, malah diabaikan dengan tetap melakukan aksi suap untuk pengurusan dokumen kepabeananHingga penyidik KPK akhirnya turun dan berujung dengan diperkarakannya beberapa petugas bea cukai itu di Pengadilan Tipikor.

"Semua instansi harus giat membenahi diriJangan mengandalkan kita terus," tegasnya.

Untuk diketahui, soal disorientasi dari penindakan ke pencegahan itu sendiri, disimpulkan oleh Indonesia Corruption Watch (ICW) dalam kajian evaluasi kinerja KPK selama 2009Menurut ICW, selain kasus yang menyangkut orang banyak, KPK tampaknya (belakangan) juga enggan menangani pengusaha atau pejabat aktif yang dekat dengan pemerintahan(pra/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... DPD Tegas Tolak Gubernur Dipilih DPRD


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler