Jatah Gizi untuk 1,3 Juta Siswa TK-SD

Jumat, 13 Agustus 2010 – 14:12 WIB

JAKARTA -- Siswa taman kanak – kanak (TK) dan SD di daerah terpencil, miskin dan mengalami gizi buruk akan menandapat program Penyediaan Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMTAS)Program ini akan dinikmati oleh 1,2 juta anak  TK/SD dan 185.000 anak Raudhatul Athfal/Madrasah Ibtidaiyah (RA/MI) di 27 kabupaten.

Peluncuran PMTAS dilakukan Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh bersama Menteri Agama, Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal, Menteri Kesehatan, Menteri Pertanian, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, serta Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Jumat (13/8).

Program ini merupakan salah satu realisasi Inpres No

BACA JUGA: Puasa, Guru Dilarang Bolos

1 Tahun 2010, yang dijalankan bersama – sama oleh tujuh kementerian
Inpres dijabarkan lebih lanjut dalam Keputusan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas No

BACA JUGA: PGRI Minta Pengawasan BOS Diperketat

52/M.PPN/HK/07/2010 tentang Pembentukan Tim Pengarah, Tim Teknis dan Tim Sekretariat Pusat Penyediaan Manakanan Tambahan Anak Sekolah 2010. 

Untuk program ini, Kementerian Pendidikan Nasional menganggarkan dana sekitar Rp 218 miliar dan Kementerian Agama Rp 32 miliar yang berasal dari APBNP
Besarnya unit cost PMTAS untuk setiap siswa sebesar Rp 2.250 untuk Kawasan Indonesia Barat dan Rp 2.600 untuk Kawasan Indonesia Timur Rp 2.600

Dana akan langsung ditransfer ke daerah melalui PT POS

BACA JUGA: Kemdiknas Kesulitan Tertibkan Pungutan di Luar BOS

Untuk penyaluran ini, sebelumnya sudah dilakukan MoU antara Kementerian Pendidikan Nasional dan PT POS.

Mendiknas mengatakan program ini merupakan bagian dari pemberdayaan masyarakat miskinKemiskinan menyebabkan gizi buruk yang akhirnya berpengaruh besar terhadap kecerdasan anakKarena gizi buruk, memicu tingginya tingkat putus sekolah karena ketidaknyamanan belajar dan ketahanan fisik anak.

“Saya harapkan program ini terus berjalan, paling tidak selama 10 tahunKarena, dampak program ini baru akan terasa dalam jangka panjang,” kata Nuh.

Penyediaan makanan tambahan akan diberikan dalam bentuk makanan ringan tiga kali seminggu selama satu semester 2010Pengadaannya diserahkan ke masing – masing sekolahMakanan yang diberikan harus memenuhi kriteria gizi dan mengandung 10 persen - 20 persen dari kebutuhan kalori dan protein siswa, mengandung energi 300 kilo kalori dan 5 gram protein.

Menteri Pertanian Suswono mengatakan program ini akan  namun harus mengutamakan bahan pangan setempatTerutama komoditi pertanian buah dan sayuran yang banyak diproduksi petani setempatTujuannya juga untuk menggairahkan perekonomian daerah setempat.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Armida SAlisjahbana mengharapkan kalau ada pemerintah daerah yang belum terjangkau dengan program PMTAS, pemerintah setempat harus berinsiatif untuk melakukan

Program pemberian makanan tambahan bagi anak sekolah pernah dilakukan saat orde baruSejak adanya otonomi daerah, program ini diserahkan ke daerahNamun, keberlangsungan program tidak merataAda daerah yang tetap melanjutkan tetapi ada juga yang menghentikan dengan alasan tidak ada anggaran(cha/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemda Kirim 5 Siswa Kuliah ke China


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler