jpnn.com, SEMARANG - Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) RI memberikan penghargaan kepada Jawa Tengah sebagai Provinsi Terbaik Pertama dalam Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) 2023.
Sebelumnya, Jateng juga menjadi Provinsi Terbaik Pertama PPD Tahun 2019 dan 2020.
BACA JUGA: Angka Kemiskinan di Jateng Bisa jadi Batu Sandungan Ganjar di Pilpres 2024? Simak Kata Denny JA
Capaian PPD tiga kali berturut-turut itu sekaligus membuat Jateng mencetak hatrick sebagai Provinsi Terbaik Pertama pada PPD, untuk kategori perencanaan dan pencapaian terbaik.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebut raihan PPD 2023 untuk Jawa Tengah menunjukkan keberhasilan pihaknya dalam menjalankan fungsi kepemerintahan, khususnya keberhasilan reformasi birokrasi.
BACA JUGA: Gaji Satpam Honorer Berdasar PMK 49 Tahun 2023 Tertinggi di Jakarta, Jauh Dibanding Jateng
"Saya bahagia, saya bangga karena beberapa kali penghargaan diberikan dalam sekian tahun, itu menunjukkan indikasi reformasi birokrasi berjalan, ini indikasi kawan-kawan ASN dia memperbaiki diri, melakukan inovasi dan kemudian menunjukkan performance terbaiknya," ujar Ganjar dalam siaran persnya, Selasa (16/5)
Adapun indikator-indikator yang ditentukan Bappenas untuk daerah yang menerima PPD, antara lain penyusunan rencana kerja pemerintah daerah (RKPD), kualitas dokumen RKPD, pencapaian pembangunan daerah (target daerah, progres dan wilayah setara) dan inovasi pembangunan.
BACA JUGA: Peran Pemda Makin Penting, Bappenas Luncurkan IDSB
Bappenas juga melakukan tiga tahap penilaian sebelum menetapkan daerah terbaik, yakni tahap penilaian dokumen RKPD, tahap presentasi dan wawancara, hingga terakhir tahap verifikasi.
Berdasarkan hal itu, Jawa Tengah memiliki capaian indeks pembangunan manusia (IPM) lebih baik melalui kebijakan daerah pada penyelenggaraan pendidikan secara luas, pembangunan kesehatan serta kualitas pembangunan perempuan dan anak.
Jawa Tengah juga dinilai memiliki RKPD yang komperhensif dan konsistensi, antara evaluasi dengan isu-isu strategis yang terjadi di 35 kabupaten dan kota di Jawa Tengah.
"Yang lebih substantif kemudian mari tunjukkan seluruh penghargaan itu dalam bentuk yang lebih konkret. Komplain publiknya lebih cepat direspons dan kualitasnya ditingkatkan," kata Ganjar.
Bappenas RI juga memberikan penghargaan khusus kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Sebab di bawah kepemimpinan Ganjar Pranowo, Jawa Tengah diakui sebagai Provinsi yang Memulai Inisiasi Awal untuk Sirkular Ekonomi.
Penghargaan khusus itu diberikan untuk Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, tak lepas dari keseriusan Ganjar dan seluruh jajarannya untuk komitmen mengembangkan penerapan energi baru terbarukan atau EBT.
Hal itu terlihat dari banyaknya jumlah desa mandiri energi (DME) di Jawa Tengah yang saat ini telah berjumlah 2.353 DME.
Seluruh DME tersebut terdiri dari 2.167 DME inisiatif, 160 DME berkembang dan 26 DME mapan.
Ganjar pun memberikan apresiasi untuk seluruh jajarannya atas kemampuan terbaik yang telah diberikan, sehingga capaian yang ditoreh berbanding lurus dengan kinerja pemerintahan Jawa Tengah.
"Saya menyampaikan terima kasih dan dengan penghargaan ini jangan berpuas diri. Tetap layani yang terbaik, makin bagus, makin sistematis dan mungkin mesin, peralatan bisa dipakai untuk jauh lebih mempercepat komplain," kata Ganjar. (cuy/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Soal PPDB Jateng, Ganjar Pranowo Bicara Integritas
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan