jpnn.com, JAWA TENGAH - Jawa Tengah (Jateng), berhasil menjadi provinsi dengan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk UMKM terbesar se-Indonesia pada 2022, yakni dengan nilai penyaluran sebanyak Rp 55,27 triliun.
Berdasarkan data Sistem Informasi Kredit Program (SIKP) Kementerian Keuangan per Rabu (26/10), nilai penyaluran KUR nasional mencapai Rp 295,2 triliun. Nilai tersebut meningkat 4,2% jika dibandingkan 2021 yang sebesar Rp 283,34 triliun.
BACA JUGA: Gubernur Ganjar Bangun Ulang 30 Rumah Warga yang Hancur Akibat Banjir di Brebes
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, capaian tersebut merupakan hasil kinerja Pemprov Jateng beserta seluruh jajaran pemkab dan pemkot Jateng dalam mengembangkan sektor UMKM.
"Tahun lalu juga kami tertinggi, kalau hari ini tertinggi lagi kawan-kawan berarti kerjanya hebat karena kebijakan KUR itu sebenarnya daerah hanya butuh lebih kreatif saja," ujar Ganjar dalam keterangannya, Senin (9/1).
BACA JUGA: Tingkatkan Penggunaan Produk Dalam Negeri, SIG dan LPDP Jalin Kerja Sama
Selama dua periode kepemipinan Ganjar Pranowo, Provinsi Jateng telah menjadi provinsi yang menjadi kiblat dunia UMKM di tingkat nasional.
Hal itu membuat Jateng sering dijadikan daerah untuk belajar UMKM oleh provinsi lain.
BACA JUGA: Berkat Bantuan Pompa Air Tenaga Surya dari Ganjar, Hasil Pertanian di Purworejo Meningkat
Menurut Ganjar, jika pendistribusian KUR yang digelontorkan pemerintah pusat bisa dilakukan dengan cepat dan efektif, maka tak hanya menyerap pendapatan daerah saja, tetapi juga menguntungkan banyak pihak, khususnya pelaku usaha UMKM.
"Maka tugas kami memfasilitasi itu dan itu membuat ringan pemerintah daerah," jelas Ganjar.
KUR yang digelontorkan pemerintah pusat atas instruksi Presiden Joko Widodo, merupakan wujud kepedulian pemerintah terhadap perkembangan dan peningkatan kualitas UMKM di Indonesia, apalagi di tengah persaingan dunia ekonomi global yang masih memanas.
Ganjar menilai, KUR sangat membantu pemerintah daerah terkait alokasi APBD yang terbatas.
Di Jateng, Ganjar juga telah melakukan banyak upaya untuk memajukan UMKM lokal, salah satunya melalui program Lapak Ganjar, pembuatan hetero space hingga kredit murah rendah bunga dan membantu akses permodalan pelaku usaha.
"Sebab kalau tidak, kami akan berdarah-darah mengeluarkan dari APBD yang sangat terbatas. Maka dengan menggunakan fasilitas perbankan, kebijakan pemerintah pusat, buat saya ini menarik sekali dan akan terus kita genjot," ujar Ganjar.
Oleh sebab itu, Ganjar akan terus berupaya mendorong UMKM Jateng, sebagai salah satu penyangga perekonomian agar UMKM nasional, terutama yang ada di daerah, mampu lebih berkembang dan dapat dipasarkan di seluruh dunia.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada