jpnn.com - SURABAYA - Nasib Novi Hari Setiyowati mengundang trenyuh rekan-rekannya sesama mahasiswa Universitas Airlangga (Unair). Maksud hati ingin mencari uang tambahan, dia terjatuh dari lantai atas Mal Cito. Novi mengalami pendarahan otak setelah tubuhnya meluncur dari rooftop berketinggian sekitar 8 meter.
Hingga saat ini, mahasiswi jurusan akuntansi semester VII tersebut masih dirawat di RS Airlangga. Peristiwanya terjadi pada Minggu (1/12). Saat itu sekitar pukul 15.00, Novi bekerja sampingan sebagai figuran di sebuah event fotografi. Dia berniat istirahat saat jeda. Namun, tanpa sengaja, gadis asal Jombang itu menginjak lantai beralas tripleks yang ternyata berlubang.
BACA JUGA: Sita Koper Berisi 627 Anak Kura-Kura
Menurut Roy Eka Haryono, panitia event fotografi itu, Novi terperosok jatuh dari ketinggian sekitar 8 meter. Akibatnya, kepalanya terbentur dan tulang tangannya mengalami dislokasi. "Setelah jatuh, saya tidak sadarkan diri," ucap Novi saat ditemui di RS Airlangga Jumat (6/12) lalu.
Selanjutnya, Novi dirujuk ke RS Airlangga. Tangannya sudah di-CT-scan dan rencananya dioperasi. Sekarang dia bingung. Sebab, biaya operasi untuk pendarahan otak dan dislokasi tulang tangan diperkirakan Rp 60 juta. Padahal, Novi adalah mahasiswa tidak mampu.
BACA JUGA: Terdampar, Kapal Pesiar Australia Jadi Tontonan
Kondisi itulah yang menyulut solidaritas mahasiswa Unair. Mereka menggalang dana untuk membantu pengobatan Novi. "Kami prihatin dan berusaha demi membantu," ungkap Ketua Ikatan Mahasiswa Jombang Airlangga (Imajinair) Achmad Bondan Sugiantara.
Panitia Fotografi D'Polis Desain Fotografi Roy Eka Haryono mengatakan, saat kejadian itu, panitia tidak tahu ada lantai berlubang. Sebab, ketika mendapat izin untuk menggunakan lokasi tersebut, tidak ada informasi tentang lantai yang berlubang.
BACA JUGA: Kaya Rp 2,5 Juta, Miskin Bisa Gratis
Manajemen Mal Cito juga prihatin dengan kejadian tersebut. Marcomm Manager Cito Indra Irmawan menjelaskan, sebelum kejadian, sekuriti mal mengingatkan tim fotografi. Mereka diminta melakukan pemotretan di area yang sudah disediakan. Tidak melebar ke mana-mana. Termasuk ke bangunan bertingkat di dekat lokasi.
"Karena bangunan itu memang belum jadi dan tidak boleh dilewati. Novi jatuh dari ketinggian sekitar empat meter, bukan delapan meter," katanya.
Sayangnya, ketika sekuriti sudah pergi dari lokasi, tim fotografi tidak mengindahkan larangan itu. Tapi, sebagai wujud kepedulian, Indra menyatakan siap membantu memfasilitasi jika diperlukan penggalangan dana demi pengobatan korban. (ayu/nji/c6/roz)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tim Gabungan Bongkar Ruko Esek - Esek
Redaktur : Tim Redaksi