Jauh Lebih Parah Ketimbang saat Soeharto Berkuasa

Selasa, 07 April 2015 – 17:27 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Mantan senator asal Sulawesi Tenggara, Laode Ida yakin keluarga mantan Presiden Soeharto mencermati kondisi politik, prilaku politikus dan pejabat di era reformasi.

Alasannya menurut Ida, keluarga Cendana itu mau membuktikan apakah cita-cita yang reformasi yang diteriakan para aktivis hingga Soeharto jatuh dari kekuasaanya benar-benar konsisten dilaksanakan atau tidak.

BACA JUGA: Di Balik Pemilihan Tanggal dan Bulan Kongres IV PDI Perjuangan

"Soeharto dipaksa mundur dari kekuasaannya karena alasan reformasi. Sepertinya, keluarga Soeharto akhir-akhir ini sudah menemukan jawabannya, korupsi di era reformasi yang sangat ditentang itu kini malah semakin merajalela dibanding saat Soeharto berkuasa," kata Laode Ida, Selasa (7/4).

Padahal lanjutnya, Soeharto dijatuhkan karena tuduhan korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Saat ini, korupsi uang negara yang melibatkan politisi, pejabat dan pengusaha sudah pada tingkat sangat parah. "Jauh lebih parah ketimbang saat Soeharto berkuasa," tegasnya.

BACA JUGA: Rakyat Seperti tak Punya Presiden

Bahkan ujar mantan Wakil Ketua DPD RI ini, pada era reformasi ini bukan sekedar nepotisme lagi, melainkan sudah sampai pada neo-kerajaan, yakni dinasti yang diperkokoh.

"Padahal dulu, saat Mba Tutut jadi menteri sosial saja, sejagat bangsa ini berteriak, 'Soeharto nepotisme'. Tapi sekarang seluruh lapisan bangun politik dinasti," ungkapnya. (fas/jpnn)

BACA JUGA: Harapkan Kongres Jadi Momentum PDIP Perjelas Relasi dengan Jokowi

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Alasan Jaksa Agung Limpahkan BG ke Bareskrim


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler