Jawaban Cak Lontong Bikin Bedu Emosi, Marah-marah

Minggu, 12 Maret 2017 – 06:35 WIB
UJI EMOSI: Dari kiri, Fitri Tropica, Cak Lontong, Mo Sidik, Bedu, dan Akbar saat taping Waktu Indonesia Bercanda di Studio PSI, Pengadegan, Pancoran, Jakarta Selatan, pada Selasa (7/3). Foto: FEDRIK TARIGAN/JAWA POS

jpnn.com, JAKARTA - Tertawa ngakak, gemas, geregetan. Pernah merasakan semua itu sekaligus?

Jika iya, sangat mungkin Anda sedang menyaksikan Waktu Indonesia Bercanda (WIB).

BACA JUGA: Dulu Office Boy, Kini Ubah Limbah Pelepah jadi Rupiah

Program acara yang dibawakan Cak Lontong tersebut kini jadi favorit.

Selasa siang (7/3), Jawa Pos berkesempatan melihat tapping WIB di Studio PSI, Pengadegan, Pancoran, Jakarta Selatan.

BACA JUGA: Innalillahi, Sang Mata-mata Meninggal Dunia

”Kalau anak pertama dipanggil…” ujar Cak Lontong kepada peserta kuis Teka-teki Sulit (TTS).

Bedu, Insan Nur Akbar, Mo Sidik, dan DJ Yasmin berusaha menjawab.

BACA JUGA: Di Tangan PNS Ini Botol Bekas jadi Sofa Cantik, Keren!

Ada yang bilang ”sulung”, ada pula yang meneriakkan ”sayang”. Salah semua!!! Jawaban yang benar adalah ”datang”.

Cak Lontong lantas menjelaskan dengan mimik dan nada serius.

”Anak pertama kalau dipanggil kan langsung datang ke kita,” ujarnya. Sontak sekitar 60 penonton di studio tertawa.

Namun, berbeda halnya dengan Bedu. Komedian 38 tahun itu tidak terima dan marah-marah.

”Penjelasan apaan tuh?” katanya, sewot. Tentu marahnya bercanda. Sebab, penonton tergelak begitu melihat Bedu meneriaki Cak Lontong.

Bukannya balas memarahi, Cak Lontong dengan cool memberikan argumennya.

Secara logika, penjelasan pria asal Surabaya tersebut masuk akal.

Berkali-kali dimarahi Bedu dan Akbar, Cak Lontong tetap santai.

Emosi Bedu dan Akbar serta nalar Cak Lontong itu memang menjadi daya tarik acara selain jawaban nyeleneh dari kuis-kuis WIB.

Begitu sukses memandu WIB, Cak Lontong yang bernama asli Lies Hartono tersebut kerap disebut maskot acara.

Mendengar hal itu, pria 46 tahun itu bergaya terkejut. ”Lho, maskot itu kan benda mati?” ujarnya, lantas tertawa, ditemui setelah tapping.

Menurut Cak Lontong, yang membuat WIB lucu adalah kolaborasi dirinya dengan cast lain.

”Kami di sini jadi satu tim yang tugasnya bikin orang tertawa. Tidak ada yang jadi cast utama,” katanya.

Awalnya, konsep WIB adalah program komedi berisi pemberian motivasi dan sketsa.

Setelah berjalan hampir setahun sejak tayang April 2015, format berganti menjadi kuis.

”Pergantian dilakukan setelah melihat segmen kuis di salah satu episode. Rating-nya cukup tinggi,” terang Muhammad Y. Sandy, produser WIB.

Semua kuis yang diadakan memiliki satu kesamaan. Jawabannya cenderung nyeleneh, kocak, tapi masuk akal.

Penonton yang mendengarnya sangat mungkin ikut kesal seperti Bedu.

“Udah mikir sulit-sulit, eh jawabannya bener-bener belok. Saya yakin penonton di rumah juga emosi gara-gara jawaban kuis yang bikin pusing,” kata Bedu.

Karena itu, Cak Lontong memberikan peringatan. ”Buat yang punya darah tinggi, hati-hati. Jangan terbawa emosi pas nonton ini. Namanya saja Waktunya Indonesia Bercanda,” ucapnya, kemudian terbahak.

Kelucuan terbentuk dari interaksi cast yang mendiskusikan jawaban kuis. Seluruhnya berjalan natural tanpa skenario.

”Kami sama sekali tidak merencanakan apa-apa lho. Tim kreatif cuma mengarahkan hal teknis,” ungkap Cak Lontong.

Khusus Cak Lontong, dirinya mendapat briefing dua kali. Setelah briefing urutan segmen bersama cast lain, ayah dua anak itu mendapat briefing jawaban kuis beserta penjelasannya.

”Saya ikut sumbang ide. Misalnya, ada penjelasan jawaban yang kurang, saya beri masukan agar lebih lucu dan logis,” jelasnya.

Para cast sama sekali tidak mengetahui jawaban dari kuis yang dimainkan.

Mereka harus benar-benar berpikir. Untuk konsep dan pertanyaan kuis, tim kreatif hampir setiap hari melakukan brainstorming.

”Pokoknya, seminggu sebelum tapping, kami berunding untuk bikin pertanyaan, jawaban, dan penjelasan kuis,” terang Boniex Nurwega, anggota tim kreatif.

Selain Bedu, Akbar, dan Peppy, sejumlah komika sering diundang secara bergantian.

Di antaranya, Ge Pamungkas, Arie Kriting, Mo Sidik, dan Denny Chandra.

”Komika atau bintang tamu yang kami pilih harus punya kapasitas komedi yang cerdas serta mau berusaha menjawab,” tutur Sandy.

Sementara itu, di Twitter, banyak yang menyukai Fitri karena kelucuannya ketika menjadi co-host.

Namun, tak sedikit yang menyukai Fitri karena tak kalah cantik dari Nabila Putri, co-host lain.

”Saya sih mau disukai karena dua-duanya. Ya cantik, ya lucu, haha...” ucap Fitri. (glandy burnama/c18/ayi)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Nenek Lahirkan Bayi Membatu Terkadang Main Voli


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler