Jelang Idulfitri, Harga LPG di Jayapura Menggila

Rabu, 20 April 2022 – 14:47 WIB
Harga LPG di Jayapura menggila jelang Idulfitri 2022. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAYAPURA - Harga gas Elpiji di Kota Jayapura mulai merangkak naik jelang hari raya Idulfitri.

Pantauan JPNN.com, pasokan gas Liquefied Petroleum Gas (LPG) di beberapa pangkalan mulai kosong.


Selain itu, harga LPG ukuran lima kilogram naik dari harga Rp 170 ribu menjadi Rp 185 ribu bahkan Rp 200 ribu per tabung.


Harga LPG 12 kilogram dibandrol Rp 345 ribu per tabung.


Salah seorang warga Kelurahan Argapura Distrik Jayapura Selatan, Julianti mengakui saat ini sulit untuk mendapatkan gas LPG.


"Jumat saya cari gak dapat, Sabtu sudah ada tapi naik Rp 15 ribu," ujarnya.

Sedangkan Riri, warga Pasar Lama Sentani, Kabupaten Jayapura, mengaku beberapa kali sulit mendapat elpiji.

BACA JUGA: Tanggapi Isu Kenaikan Harga Pertalite dan LPG, Darmadi DPR: Hindari Bakteri Jahat Kapitalisme

Hal ini ia sayangkan karena harga jual elpiji di wilayahnya tergolong mahal bila dibandingkan dengan yang ada di Kota Jayapura.

"Saya biasa beli di Toko Sinar Aneka, tabung lima kilogram harganya Rp 200 ribu," kata dia.

BACA JUGA: Isu Kenaikan Harga BBM dan LPG, Menteri ESDM: Tidak Mungkin Kami Membebani Masyarakat

Dia mengaku sempat kecewa lantaran Pertamina mengeluarkan pernyataan di media bahwa stok elpiji di Jayapura aman.

Namun, yang ia alami justru kebalikannya.

BACA JUGA: Harga LPG Nonsubsidi Menggila, di Daerah Ini Naik hingga Rp 39 Ribu

"Saya satu minggu tidak dapat gas, baru dapat di Kotaraja Rp 325.000 (tabung 12 kg), itu saja waktu saya beli stoknya tinggal beberapa tabung saja. Harapan saya, Pertamina kalau hilang stok aman harus sinkron dengan di lapangan, kita mengerti kalau harga naik tapi stoknya harus dijaga," kata Reski.

Penjelasan Pertamina

Merespons hal tersebut, PT. Pertamina MOR VIII Maluku-Papua mengaku kaget dengan kelangkaan LPG.

"Data tidak pernah ada kekosongan stok elpiji sehingga informasi mengenai kelangkaan gas di tengah masyarakat cukup membuat mereka kaget," ucap Unit Manager Communication, Relations and CSR MOR VIII PT Pertamina (Persero), Edi Mangun.

Edi membeberkan meski sempat terjadi kekosongan stok namun hal itu tidak berlangsung lama.

"Kosong itu paling satu-dua hari habis itu saya minta diisi stoknya," kata dia.

Mengenai kenaikan harga, Edi meyakini hal tersebut bukan secara sengaja dilakukan oleh penyalur resmi Pertamina.

Dengan pembangunan Stasiun Pengisian Baban Bakar Elpiji (SPBE) di Kabupaten Jayapura yang sudah masuk tahap akhir, maka seharusnya kenaikan harga justru bisa ditekan.

"Seharusnya ketika SPBE akan beroperasi karena sekarang sudah conditioning, artinya harga akan turun, artinya indikasi (penimbunan untuk menaikan harga) tersebut tidak akan ada karena setiap agen. dan pangkalan akan berusaha menghabiskan stok," tuturnya.

Edi pun merasa masalah kekosongan stok elpiji di beberapa lokasi di Jayapura, bukan hal yang rutin dan disengaja.

Dia menganggap hal tersebut sama dengan apa yang sempat terjadi pada stok Solar.

"Kami mengimbau agar masyarakat tidak perlu panik ketika tidak dapat menemukan stok elpiji dilapangan dan melaporkannya ke Pertamina. (mcr30/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Muhammad Cholid Ridwan Abubakar Sangaji

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Pertamina   Lebaran   Jayapura   Idulfitri   LPG   Harga LPG  

Terpopuler