jpnn.com - JAKARTA - PDI Perjuangan pada 9-11 April nanti akan menggelar kongres IV di Bali. Namun, tak seperti partai lain yang gegap-gempita dalam bursa calon ketua umum, partai berlambang kepala banteng sudah bisa dipastikan akan tetap dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri.
Kondisi itu berlawanan dengan hasil survei PolTracking Institute terhadap 200 pakar selaku opinion leaders yang menginginkan adanya regenerasi di PDIP. Direktur Eksekutif PolTracking, Hanta Yudha dalam pemaparan hasil survei bertajuk ’Menyongsong Kongres PDI Perjuangan: Regenerasi atau Degenerasi?' di Jakarta Pusat, Minggu (23/3) mengatakan, Megawati justru menjadi tokoh yang paling tidak diinginkan untuk memimpin partai pemenang pemilu legislatif 2014 itu.
BACA JUGA: Konflik Dualisme Partai Diyakini Jadi Masalah Serius Dalam Pilkada
Dari survei itu diketahui bahwa nama yang paling diinginkan untuk memimpin PDIP adalah Joko Widodo alias Jokowi yang mendapat angka 7,68 persen. Di bawahnya ada nama Ganjar Pranowo (7,41 persen) yang diikuti Pramono Anung (7,35 persen).
Selanjutnya ada nama Maruarar Sirait 7,03 persen, Tjahjo Kumolo (6,6 persen), Hasto Kristiyanto (6,52 persen) dan Megawati Soekarnoputri (6,44 persen). Sedangkan dua nama terakhir yang masuk dalam nama calon untuk memimpin adalah dua anak Megawati, yakni Prananda Prabowo (5,93 persen) dan Puan Maharani (5,74 persen).
BACA JUGA: Tegaskan Dukungan ke Megawati, PDIP Papua Tagih Janji Jokowi
"Megawati menjadi figur elit partai yang paling tidak direkomendasikan menjadi pemimpin PDIP ke depan," kata Hanta.
Hanta menuturkan, ada 10 aspek yang dinilai dari 9 tokoh PDIP itu. Yakni integritas, kompetensi dan kapabilitas, visi dan gagasan, komunikasi elite, komunikasi publik, akseptabilitas publik, pengalaman dan prestasi kepemimpinan, kemampuan memimpin organisasi kepartaian, kemampuan memimpin koalisi partai politik di pemerintahan, serta kemampuan memimpin pemerintahan dan negara.
BACA JUGA: PDIP Papua Punya Ketua Baru setelah 20 Tahun Dipimpin Komarudin
Hanta lebih lanjut menuturkan, dari hasil survei itu juga mengemuka dua isu utama di PDIP. "Para pakar menilai isu regenerasi dan demokratisasi adalah dua isu paling penting di tubuh PDIP, masing-masing 41,6 persen dan 26,4 persen," katanya.
Selain itu, 15 persen dari para opinion leaders yang menjadi responden dalam survei itu menempatkan persoalan ideologi di PDIP masih menjadi faktor penting. Sedangkan isu lain yang tak kalah penting adalah akuntabilitas dan transparansi partai, yakni 13,1 persen.
Survei ini dilakukan selama Desember 2014-Februari 2015 menggunakan metode uji kelayakan figur dengan jumlah juri penilai sebanyak 200 figur yang terdiri dari pakar ilmu politik, analis politik, pakar hukum, tokoh masyarakat, praktisi dan pemerintahan.(rmo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PDIP Papua Gelar Konferda, Ini Pesan dari Mega
Redaktur : Tim Redaksi