Menurut Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Djimanto, ekonomi biaya tinggi menjelang Lebaran bisa meningkat 100 persen dibandingkan hari biasaTingginya pungutan tidak resmi tersebut sangat membebani pengusaha karena pada hari biasa saja, dana untuk ekonomi biaya tinggi mencapai 30 persen dari total biaya operasional
BACA JUGA: Lifting Sulit Naik
”Umumnya, pengusaha memasukkan alokasi ekonomi biaya tinggi ke dalam dana corporate social responsibility (CSR)Melonjaknya ekonomi biaya tinggi menjelang Lebaran, menurut dia, karena ada pihak-pihak yang ingin memanafaatkan momen itu untuk mencari keuntungan
BACA JUGA: Sektor Migas Perkuat APBN
Umumnya, hal itu terjadi di instansi pemerintah dan pelabuhanMenurutnya, perlu ada ketentuan yang baku yang melarang berlakunya pungli untuk mendukung iklim investasi dalam negeri
BACA JUGA: Batik Tiongkok Ilegal Rambah Tanah Air
Pasalnya, pungli masih sulit diberantas karena sudah membudaya”Pengusaha terpaksa mengikuti karena khawatir urusannya akan dipersulit,” ungkapnyaTingginya pungli akan menyebabkan iklim investasi dalam negeri, terutama di mata investor asing, menjadi turunHal itu menunjukkan kurangnya tata kelola yang baik dan pengawasan pemerintahApalagi, Indonesia saat ini harus bersaing dengan negara Asia lainnya dalam menarik investasi
Wakil Ketua Kadin Jatim bidang Investasi Yani Tjahyaningtyas menambahkan, meningkatnya ekonomi biaya tinggi industri menjelang Lebaran juga disebabkan karena efektifitas kerja selama bulan puasa berkurang dan melonjaknya harga barang”Lonjakan biaya produksi yang tidak disertai dengan peningkatan biaya produksi sehingga menimbulkan ekonomi biaya tinggi,” ujarnya(ina)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jelang Akhir Tahun, Demand Kredit Naik
Redaktur : Tim Redaksi