jpnn.com - DEPOK - Harga tiket bus di wilayah Kota Depok, jelang Lebaran mulai merangkak naik di hampir seluruh Perusahaan Otobus (PO). Pasalnya, kenaikan harga itu dipicu karena harga onderdil bus pun ikut naik. Kenaikan tersebut mencapai 15 persen dari harga normal atau sebesar Rp 98 ribu.
Akibatnya, para pemudik yang hendak memesan tiket kebingunan dan menunda keberangkatan ke kampung halaman. Sebab, kenaikan itu tidak dibarengi inspeksi mendadak (sidak) dari Dinas Perhubungan (Dishub).
BACA JUGA: Kinerja Airin Disorot Warga Tangsel
Sutopo Rahmanto, 45, salah satu pemudik mengatakan, kenaikan harga tiket di kota itu membuatnya beralih memesanya ke PO bus di wilayah Jakarta.
Seperti, Terminal Kampung Rambutan, Pulo Gadung, terminal lain. Sebab, di terminal luar Depok harga tiket khusus Pulau Jawa dan Sumatera belum mengalami peningkatan.
BACA JUGA: 2015, Transjakarta Gunakan E-Ticketing
”Baru hari ini harga tiket busnya naik. Saya juga belum pesan masih tanya-tanya aja. Mendingan beli tiket mudik di luar Depok saja, soalnya lebih murah,” kata Sutop kepada INDOPOS (Grup JPNN), saat ditemui di Jalan Raya Bogor, kemarin.
Lebih lanjut, Sutopo mengungkapkan, ada beberapa tiket yang naik drastis. Di antaranya, tujuan ke Yogyakarta dan Purworejo mencapai Rp 455 ribu dari harga Rp400 ribu. Serta tujuan Pulau Sumatera mencapai Rp750 ribu dari harga normal Rp695 ribu.
BACA JUGA: Ahok Ingin Jokowi Kembali Jabat Gubernur DKI
Kenaikan harga itu pun hanya pada bus khusus AC dan AC Eksekutif. Untuk tiket bus ekonomi pun sekarang sudah habis terjual. ”Sekarang sudah susah sekali cari tiket ekonomi. Hanya itu yang murah dan terjangkau. Di Jakarta saja yang ada sekarang tiket murah. Lagi pula sekalian cari tiket mudik gratis,” ujarnya.
Di lain pihak, Warno Sumoko, 55, mengaku, telah membatalkan keberangkatan mudiknya ke Jawa Timur. Itu dikarenakan harga tiket yang dipesan untuk lima anggota keluarganya mendadak naik.
Dirinya pun memilih mencari tiket mudik ke terminal bus di Kabupaten Bogor. Di wilayah itu, kata dia, persedian tiket ke Jawa Tengah dan Timur khususnya ekonomi masih tersedia cukup banyak.
”Saya batalkan saja, soalnya kenaikan harganya diluar isi kantong. Jelas bayar denda ke PO kalau membatalkan, tetapi tidak jadi persolan. Saya sih berharap Dishub kota ini sidak ke PO bus agar harga tiket normal,” terangnya.
Sementara, Pemilik PO Maju Lancar Depok, Syukur Islami menyatakan, kenaikan harga yang dilakukan pihaknya hanya pada bus AC dan AC Eksekutif saja. Kenaikan harga itu dipicu naiknya harga onderdil kendaraan dan ban mencapai jutaan rupiah. Serta kenaikan harga plumas kendaraan untuk jenis mesin berkapasitas 220 PS.
”Jika tidak dinaikan harganya, siapa nanti yang tangungjawab kalau terjadi kecelakaan. Ban saja sekarang sudah Rp 4 juta satu pasang. Naiknya hanya 15 persen saja dari normal dan itu masih bisa terjangkau,” jelasnya.
Menanggapi itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Depok, Gandara Budiana menuturkan, pihaknya belum mengetahui jika ada kenaikan harga tiket mudik pada setiap PO yang ada. Namun demikian, dirinya berjanji akan melakukan sidak sekaligus melakukan pengujian kelengkapan jalan kendaraan.
Bahkan, pihaknya akan memberikan tindakan kepada PO yang kedapatan menaikan harga lebih dari ketetapan pemerintah. ”Belum tahu sama sekali. Besok mungkin kami sisir PO di Jalan Raya Bogor dan Jalan Margonda Raya. Tim monitoring dan sidak harga tiket sudah kami bentuk, dan tinggal jalan saja," singkatnya. (cok)
BACA ARTIKEL LAINNYA... MRT Tuding Pihak Lain Ganggu Pengerjaan Proyek
Redaktur : Tim Redaksi